Selasa, 06 November 2012

[ FF ] Dare To Tempt a Duke – Chapter 1 -


Annyeonghaseyo ......
Adaya Back !!! Mian bukan dengan FF Adaya yang masih menggantung di udara hahahah . Nah kali ini Adaya berkolaborasi dengan Author Nidya ( Author Black Eyed Devil dan My Lord My Love <-- yang belum baca FF nya wajib baca ) untuk membuat sesuatu yang berbeda dari FF biasanya . Karena saya sedikit jenuh dengan konteporer romance , maka muncullah ide 'kenapa kita (saya dan nidya) tidak mewujudkan Royal Couple secara nyata dalam sebuah cerita?'  heheheh . Atau seperti kata author Nidya , Cerita berlatar Inggris kuno dengan tokoh orang Korea dan pengarang dari Indonesia , sound aneh ya hahah , tapi setelah kita coba ini itu dan bergadang semalam suntuk dengan kesulitan media ( saya di Surabaya Nidya di Jember ) kita bertukar pikiran seperti dua tahun lalu , alhasil jadilah FF Dare To Tempt a Duke ini .
Maaf mungkin nanti yang tidak terbiasa dengan Historical Romance ada beberapa istilah yang asing dan gak enak di dengar , tapi jangan khawatir , kami menyediakan catatan kaki buat pembaca sekalian . Jika aneh geje dan bosenin pliiis jangan dibashing , kita hanya ingin membawa udara baru di SAC hehehhehe ( Sambil nanmbah pengetahuan kan ?? )  ......
Happy Reading .......


Title     : Dare To Tempt a Duke
Author : Nidya (pulpen_ijo@yahoo.com) and Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast :
  • Choi Sooyoung  -- > Lady Summer Westwood
  • Choi Siwon         --> Siwon Duke of Rutherford
  • Im Yoona            --> Lady Yoona Easterling
  • Cho Kyuhyun     --> Kyuhyun Viscount of Arestoone
Other Cast :
Type           : Chapter
Genre         : Historical Romance
Rating        : PG-18 ( All reader who Open mind )

Chapter -1-

“I no longer believed in the idea of soul mates, or love at first sight. But I was beginning to believe that a very few times in your life, if you were lucky, you might meet someone who was exactly right for you. Not because he was perfect, or because you were, but because your combined flaws were arranged in a way that allowed two separate beings to hinge together.”
Lisa Kleypas -  Blue Eyed Devil


Author – POV
London, 1867

 Ia bosan. Sangat bosan. Yang ia lakukan dalam hidup hanyalah berpesta hingga larut malam, berkuda pagi bila ia tidak bangun terlalu siang, berjalan-jalan tidak tentu arah sambil bersosialisasi di sore hari saling memamerkan gaun baru, dan kemudian dilanjutkan berpesta lagi. Pola yang sama. Dan itu membuatnya bosan. Bahkan menggoda lelaki, yang merupakan satu-satunya kesenangan dalam hidupnya ini pun sudah mulai membuatnya bosan. Sooyoung menghembuskan pelan nafasnya, membuat kaca didepannya berembun, dan ia memutar mutar jari telunjuknya mencoba menulis sesuatu. Apapun untuk mengurangi rasa bosannya. Dan gagal. Ia menunggu. Berapa lama lagi ? Ia sudah gatal ingin memamerkan gaun spektakuler barunya kepada masyarakat London. Sooyoung sudah dapat membayangkan tatapan mencela para ton malam ini . Serta lirikan serta sentuhan menggoda para lelaki hidung belang . Sooyoung mendesah puas, gaun yang dipakainya ini benar-benar melekat dan menonjolkan lekuk tubuhnya.

Gaun kreasi terbaru Madam Lean ini akan memungkinkan punggungnya yang mulus tidak bercela terlihat dari balik gaun. Kain tipis menerawang yang khusus didatangkan dari Yunani memiliki efek menyihir bagi penikmatnya. Renda emas disematkan di atas pelapis korsetnya yang membuat kurva payuda Sooyoung terlihat semakin menonjol . Terlalu berani . Terlalu sensual . Terlalu segalanya .

Kereta kudannya berhenti di depan mansion mewah bergaya Prancis milik Lady Evant . Pelayan membukakan pintu kereta untukknya. Ia beranjak keluar dari kereta dan melenggang menuju pesta meninggalkan pelayan yang menatap punggungnya dengan mata buas dan mulut menganga.

Kakinya memasuki pintu oak hitam kokoh yang dilapisi dengan timah cair merah di beberapa ujungnya . Kedatangnnya diumumkan oleh penjaga di depan pintu dan membuat beberapa kepala menatap ke arahnya . Inilah yang selalu dia cari . Perhatian . Sooyoung melangkah perlahan , sengaja membiarkan ujung gaunya tersingkap dan memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya .

Sooyoung berjalan dengan menggoda, membisikkan satu dua kalimat rayuan kepada lelaki yang menghadangnya, menyentuh sekilas bahu dan pinggang mereka, membuat mereka berkeringat. Ia selalu menyukai kegiatan menggoda, pikirnya puas.

Sooyoung melirik singkat pada para wallflower yang duduk dengan mata penuh harapan kepada para bujangan potensial yang berlalu lalang didepan mereka. Tatapan Sooyoung kemudian beralih pada seorang gadis yang dikerumuni lelaki pemujanya. Ya Tuhan  mereka benar-benar seperti domba, pikir Sooyoung , merasa jijik dengan gerombolan pria bodoh yang mengelilingi gadis itu. Dan sadar kalau gadis itu adalah Yoona membuatnya sebal setengah mati. ‘Tuan putri,’ pikirnya, ‘ akan selalu mendapatkan perhatian bahkan dengan gaun rombeng yang sering dipakai . ‘Sooyoung memperhatikan Yoona yang sedang mengibaskan kipasnya secara perlahan . Dia bisa melihat senyum sopan yang terlatih dari bibir Yoona . Senyum yang sangat dibenci olehnya. 'Munafik' .

" Lady Westwood ..."

Sooyoung berbalik . Dan merasakan gurat senyum mulai terlukis di bibirnya saat menyadari lelaki yang memanggilnya adalah Kyuhyun , Viscount of Arestoone . " My Lord ..." , balas Sooyoung seraya membungkuk sopan . Ada senyum jahil yang tertangkap oleh Sooyoung dari mata Viscount mudah di hadapannya . " Lama tidak bertemu My Lord .... " , ujarnya dengan nada ditarik-tarik .

" Yeah My Lady .... " , jawab Kyuhyun seraya meraih sebelah tangan Sooyoung yang terbalut sarung tangan satin . " Kau selalu terlihat secantik Venus dalam legenda Yunani . " , bisik Kyuhyun seraya mencium lembut kulit yang tersingkap antara garis lengan gaun dan sarungtangan Sooyoung .

" Dan kau my Lord ... terlihat sama berengseknya seperti kemarin . " , cetus Sooyoung dengan nada jahil .

Kyuhyun mencondongkan tubuhnya mendekat ke telinga Sooyoung , "Hanya Tuhan yang tahu apa yang membuat kau berpikir seperti itu , Soo .... " , bisik Kyuhyun menggoda , " Bukankah sikap ini lebih cocok untuk gelarku ? Berengsek , heh ? Bagiku ini disebut berkelas ." , jawab Kyuhyun seraya mengedipkan sebelah matanya .

" Demi Tuhan , ucapan Anda sungguh tidak sesuai diucapkan di hadapan seorang Lady . " , jawab Sooyoung , masih tak ingin mengakhiri sandiwara yang selalu mereka mainkan .

" Lady ? Apakah ada Lady di sini ?", balas Kyuhyun seraya berpura-pura menyapukan pandangannya mengintari Sooyoung .

" Hentikan . Kau merusak kesenangan permainan ini . " ,

Kyuhyun bergidik dengan gaya bosan menjawab pertannyaan Sooyoung . " Pesta ini membosankan ! " ,

Selalu . Selalu seperti itu . Bosan . Kyuhyun Viscount of Aristoone selalu bosan . Atau lebih tepat selalu menjaga dirinya tetap terlihat bosan dalam tiap kesempatan . Kyuhyun tak pernah menunjukkan perasaannya yang sebenarnya . Dia tak pernah menunjukkan rasa kasih pada siapapun , dan jika dia terlihat oleh orang lain saat secara tak sengaja topeng itu tersingkap , dia akan menyembunyikannya . Kembali ke ekspresi bosan dan acuh yang sudah melekat pada imagenya sebagai seorang calon Duke kaya di masa depan . Lelaki yang kehilangan jiwa , begitulah orang-orang menyebutnya .

Sooyoung sendiri mengagap sikap Kyuhyun tak jauh berbeda dengannya . Tak banyak pilihan yang dimiliki olehnya selain menyembunyikan siapa dirinya dibalik topeng angkuh khas bangsawan . Di masa lalu jauh sebelum Sooyoung menjadi wanita dengan gelar " Ratu Skandal " , Kyuhyun telah menjadi sahabat yang mampu membuatnya tertawa . Mungkin karena mereka sama. Kyuhyun juga merasakan bagaimana rasannya dipandang rendah oleh orangtuanya . Ayah Kyuhyun juga tak lebih baik dari ayah Sooyoung , hanya bangsawan arogan yang selalu memaksakan kehendak mereka . Dua bocah dengan humor kejam , mereka pernah dijuluku seperti itu saat masih menghuni estate di Hampshire . Sooyoung tak yakin kapan tepatnya mereka menjadi sahabat . Tapi dia tahu itu adalah waktu yang cukup lama .

" Kau harus membuat sedikit kekacauan agar pesta ini lebih 'hidup' " , ujar Sooyoung perlahan . Sekilas dia melihat ke arah Yoona yang saat ini sedah didampingi oleh para Dowager di ujung ceruk . " Bukankah kau tertarik padanya ?", tanya Sooyoung mengalihkan pembicaraan . " Lady Proper yang oh sangat sempurna di ujung sana .... " , lanjut Sooyoung tanpa susah payah mengingat nama Yoona .

" Lady Easterling ?", tanya Kyuhyun memastikan .

" Apapun namanya ... Westerling Easterling Northeling..... apalah arti sebuah nama !" ,

" Dia sudah bertunangan ... atau tepatnya akan bertunangan . " , jawab Kyuhyun singkat .

Sooyoung membelalakkan matanya dengan redam keterkejutan , " Well , aku salah dengar atau aku mendengar seorang Kyuhyun Viscount of Arestoone ketakutan ? " , Sooyoung mencondongkan tubuhnya mendekati Kyuhyun , " Kau casanova yang tidur dengan istri siapapun yang bersedia minum wine dari kakimu ,,,, tapi kau takut dengan wanita bertunangan ? Neraka pasti membeku ! ",

"Kenapa tak pernah sekali saja kau pendam hasratmu untuk melumat orang dengan lidah tajammu ?"

" Well , maaf itu hobiku . Katakan ! " , ujar Sooyoung meminta penjelasan .

" Tidak . Untuk yang satu ini aku tak berani ambil resiko . Aku tak ingin melukai wajahku dengan pukulan Rutherford ."

" Siapa katamu ?",

" Ruterford . Siwon Duke of Ruterford . Duke kesayanganmu ." jawab Kyuhyun dengan menekankan kata kesayangan . Mereka tahu itu tidak benar . Siwon adalah orang yang paling dibenci Sooyoung . Mereka seperti air dan api yang tak pernah bisa berjalan seiringan . Sooyoung selalu membuat kekacauan hanya untuk membuat Duke of Ruterford memandangnya dengan pandangan tidak setuju . Jika Siwon adalah gambaran dari kesempurnaan seorang bangsawan , sebaliknya Sooyoung adalah contoh hidup dari kekacauan itu sendiri . " Dan lihat siapa yang datang ...... Your Grace " , 

Sooyoung membeku di tempatnya . Dia merasakannya gelitik tajam yang selalu merayapi kulitnya saat berada dalam satu ruangan dengan lelaki itu . Sooyoung berbalik mengikuti pandangan Kyuhyun . Dia di sana . Berdiri dengan keangkuhan seperti biasa . Siwon Duke of Ruterford sedang memasuki ruang dansa dengan langkah tegasnya . " Sial !" , bisik Sooyoung . Dia melirik pada Kyuhyun yang selalu menikmati kegusaran Sooyoung  saat berhadapan dengan sang Duke .

" Aku butuh pertunjukan , Soo ?", tantang Kyuhyun dengan mata berkilat geli .

Sooyoung mencengkram kedua tanganya dengan kesal , efek yang selalu ditimbulkan oleh kehadiran Siwon . Dia tak tahu kenapa dia begitu membenci sang Duke . Tapi semua tentang Siwon membuat Sooyoung merasakan gelitikan gatal untuk mengacau . Sesuatu dari caranya berpakain , terlalu sopan , terlalu rapi , seolah pelayan pribadinya memberikan kanji ekstra untuk membuatnya tanpa celah . Semua tentang cara berjalan yang seolah dunia ada di bawah kekuasaanya . Ikatan cravatnya yang terlalu rapi dan tatanan rambutnya yang terlalu konvensional . Semua tentangnya membuat Sooyoung tergelitik untuk mengacak-acak rambutnya , mengendurkan ikatan cravat sang Duke , dan mengajaknya tersenyum di padang hijau hanya dengan kemeja yang dikancing seadanya . Dia ingin membebaskan sesuatu yang ada di balik topeng puritan itu ,,,sesuatu yang menggelitik rasa penasarannya .

" Kau ingin pertunjukan ?", bisik Sooyoung perlahan .

Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya dengan gaya flamboyan , " Well pesta ini mulai dan akan lebih membosankan tanpa itu .... " ,

" Kau akan mendapatkan apa yang kau mau . Jangan berfikir untuk berkedip My Loard .... pertunjukan itu akan segera kau saksikan . " , ujar Sooyoung lirih seraya melagkahkan kakinya mendekati sang Duke .

*****************

Kesopanan, kesempurnaan, keanggunan adalah segalanya. Sebagai seornag Duke , Siwon dituntut untuk selalu menjadi pedoman bagi para lord liat diluar sana. Kesopanannya yang tidak tercela, tata cara berpakaiannya yang resmi dan sesuai, termasuk dalam hal memilih Duchess.

Lady Yoona Easterling adalah pilihan yang tepat yang bisa ia temukan sejauh ini. Lady Yoona tersenyum, berjalan,dan tertawa sesuai dengan tata krama London. Santun, pikirnya, tapi memikat. Siwon tersenyum saat melihat Lady Yoona dengan anggunnya berdansa dengan Lord Nearling. Yoona berdansa dengan jarak yang sepatutnya, walaupun Lord Nearling berusaha mendekatkan dansa mereka dengan mudahnya Lady Yoona mempertahankan posisinya. Bagus sekali. Siwon dengan tenang menyesap wine sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia mengacuhkan para ibu-ibu lady muda yang memandangnya dengan harapan ia akan tertarik kepada anak mereka. Pandangannya menyapu seorang gadis dengan gaunnya yang bisa memperlihatkan lekuk-lekuk tersembunyi dari tubuhnya. Ia memperhatikannya dengan cermat, gadis itu tertawa dengan suara menarik, menyentuh serta lirikan matanya. Siwon memperhatikan cara gadis itu menyentuh sekilas pundak pemuda disebelahnya, dengan senyum dibibirnya yang merah muda. Entah mengapa, Siwon malah memikirkan bagaimana mencicipi dan melumat dalam-dalam bibir mungil itu. Lady Summer Westwood adalah masalah. Sama sekali tidak sopan, selalu melanggar etika ton, dan berperilaku vulgar sepanjang yang ia ingat.

Sooyoung menoleh .Tatapannya bertumpu dengan Siwon, Duke of Rutherford. Sooyoung meredupkan matanya, menjaga tatapannya melekat pada Siwon, tersenyum memikat yang telah ia pelajari untuk menggoda lelaki. Sooyoung sengaja mengarahkan pandangannya ke arah bibir Siwon, menyerap dan menelan, memperhatikan secara menyeluruh, tanpa sadar Sooyoung menjilat bibirnya membuat Siwon memperhatikan setiap gerakannya. Lagi. Siwon sama sekali tidak berniat memutuskan ikatan mereka. Hal yang patut dipuji mengingat selama ini Siwon adalah lord puritan. Sooyoung merasa tertantang dan nakal. Ia ingin membuka seluruh bagian dari Siwon, mempelajari dan mengubahnya menjadi keinginannya. Ia ingin membuat Siwon keluar dari jalurnya, mencicipi berbagai macam gairah tanpa mempedulikan etiket dari masyarakat London yang mengekang. Sooyoung melenggang menyusuri kerumunan, dengan sensual menggerakkan setiap jengkal bagian tubuhnya, memamerkannya kearah Siwon yang seperti terhipnotis. Sooyoung berhenti tepat didepan Siwon, tersenyum memikat seraya menaikkan dagunya.

“Selamat malam Your Grace, kulihat anda tidak berdansa.” Sooyoung berkata dengan nada rendah. Siwon menaikkan sebelah alisnya, mau tidak mau terpana dengan keberanian Sooyoung. Bagai rayuan dosa Sooyoung mengedipkan sebelah matanya, senang melihat Siwon yang sesaat kehilangan kendali. "My Lord ..." kata Sooyoung sengaja menambhkan efek desahan dramatis yang sensual.

“Lady Westwood ", jawab Siwon seraya menangkup tangan Sooyoung yang terbalut sarung tangan satin, menciumnya sedikit dengan kelambatan yang melebihi siput. Sooyoung memutuskan untuk mengabaikan debaran yang tiba-tiba menerjangnya. Bertekad untuk tidak jatuh dalam jalinan perangkapnya sendiri.

Harum lavender menguar dari tubuh mungil Lady Westwood. Siwon menegang, mencoba meredakan emosinya yang membeludak. Baru pertama kali ia berada dalam situasi seperti ini. Biasanya ia lah sang pemegang kendali. Tetapi Lady Westwood yang liar ini benar-benar menggoda saraf santunnya. Bahkan harum yang tercium dari Lady Westwood mengingatkannya akan padang bunga di desa tempat ia dilahirkan dulu. Siapa yang akan menyangka bila Siwon, yang sekarang adalah seorang pria yang tidak kurang suatu apapun dengan kekayaan melimpah dari hasil investasi cerdas, dulu adalah seorang bocah yang berasal dari desa miskin. Gelar Duke yang diperolehnya ini baru didapatkannya selama dua tahun. Ia adalah generasi terakhir gelar Duke ini. Ia berbeda dari para lord penerus gelar tinggi kebanyakan yang manja dan hanya bisa menghambur-hamburkan uang dengan berjudi, mabuk dan main wanita. Ia sering mengecap pahit-asamnya kehidupan, hal itu membuatnya menjadi lelaki yang sinis dan tegas. Cenderung merendahkan lawan bicara yang dinilainya tidak selevel dengannya. Selevel dalam arti intelektualitas. Kebanyakan orang menyebutnya kejam. Ia ditakuti dan disegani oleh teman maupun lawan. Nalurinya tidak pernah salah dalam menilai orang dan sekarang ini Lady Westwood yang berdiri didepannya dengan pandangan sensual mampu membuat nalurinya menjerit alarm peringatan.

"Senang bertemu dengan Anda my Lord. Lama berdiam di desa membuat Anda terlihat lebih cerah rupanya". Dengan profokatif Sooyoung menyerap winenya dengan sekali teguk, hal yang jelas sekali sangat terlarang dan tidak sopan bagi seorang lady muda sepertinya. Sooyoung sengaja menatap dengan menyiratkan tantangan untuk melihat reaksi Siwon, sang Duke suci, terhadap tindakanya yang di luar batas.
Siwon menyipit melihat ketidak sopanan didepannya itu tapi tidak berkata apa-apa. Sooyoung tersenyum dengan polos melihat pertahanan diri Siwon yang kuat.

“Saya ucapkan selamat atas pertunangan Anda, Your Grace.” Kata Sooyoung, lalu melanjutkan, “ Saya rasa anda tepat sekali dalam memilih pasangan. Kalian sama !” Ujar Sooyoung. Siwon merasa mendengar nada meremehkan dari ucapan Sooyoung barusan.

“Maksud Anda madam? Kukira setiap orang memang berhak untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing termasuk jenis orang seperti anda.” Jawab Siwon. Ia mengembangkan senyum sinisnya. Sooyoung mencoba mengusir getaran dari tatapan merendahkan Siwon. Dasar Duke menyebalkan, pikirnya. Senyum Sooyoung masih tidak berubah dengan kekasaran Siwon yang terlalu kentara. Darahnya bergolak bukan karena amarah dan tersinggung tapi karena hasrat yang membara untuk menang dari tantangan sang Duke. Sooyoung adalah wanita yg mencintai kemenangan, tapi dia lebih menyukai adrenalin yang bergolak karena menariknya tantangan. Lagipula ia juga sudah menerima tantangan dari si brengsek dibelakangnya untuk membuat pertunjukan yang menarik.

"Ah terimakasih my lord atas pendapat Anda, pendapat akurat yang menyangkut jenis seperti saya." ujarnya dengan mendekatkan seinci lagi dari tubuhnya, memamerkan permukaan payudaranya yang sudah hampir tumpah dari gaun ketat transparannya. Ia sekali lagi puas dapat menuntun pandangan sang Duke ke tubuhnya. “Tapi Anda sebenarnya tahu kan…” bisik Sooyoung, memberi jeda lalu melanjutkan, “Sopan itu membosankan..” lanjut Sooyoung.Siwon memegang pelan lengan

Sooyoung yang terlalu dekat dengan kekuatan menakjubkan. Ia memutuskan akan meladeni godaan Sooyoung. Pikiran untuk sekali-kali menikmati membuatnya nekad. Ia balik mencondongkan tubuhnya, menghembuskan nafasnya tepat di bawah telinga Sooyoung yang membuat Sooyoung bergidik lalu mengigit pelan telinganya. Jantung Sooyoung benar-benar seperti mau lepas, ia mencoba menopangkan tangannya di bahu Siwon. Merasa puas menggoda Sooyoung, Siwon berbisik, "Terkadang bertindak sopan itu menambah sensasi tersendiri." Siwon tersenyum penuh rahasia. Tangannya menyapu lembut leher Sooyoung yang terbuka. Sekali lagi pipi Sooyoung merona. Tatapan matanya tajam menatap Siwon yang terlihat seolah tidak peduli dengan pembicaraan mereka sebelumnya.

Tatapan matanya tajam menatap Siwon yang terlihat seolah tidak peduli dan melancarkan senyum sopannya,berbeda dengan pembicaraan mereka sebelumnya.

Siwon melepaskan pegangannya dari lengan Sooyoung lalu membungkuk sopan, “Berdansalah denganku My Lady,” seraya mengulurkan tangannya kearah Sooyoung. Sooyoung menyambut dan Siwon menutunnya untuk berdansa. Waltz adalah dansa yang erotis dan lumayan lama sebelum diterima oleh masyarakat London. Saat itu mereka menentang segala bentuk ketidak sopanan dari mendekatkan tubuh lawan jenisnya karena dinilai akan merusak moral masyarakat mereka yang berakhlak tinggi. Dan Sooyoung saat ini merasakannya. Aliran listrik, gesekan gaunnya yang bersentuhan dengan Siwon, membuat tubuhnya jadi semakin panas. Siwon sendiri yang sedari tadi menerima tantangan Sooyoung benar-benar mendekatkan tubuh mereka. Mereka sama-sama diam, hanya menyerahkan tubuh mereka pada aliran musik yang mengalir lembut. Dan saat dansa mereka berakhir, Sooyoung perlahan melangkah kebelakang, tetap memandang Siwon yang menatapnya seolah tersihir. Sooyoung melenggang perlahan seraya tersenyum angkuh dan ia menghilang di balik pintu menuju taman.

Siwon tahu seharusnya ia tetap berada diruang dansa. Alarm sudah berdering di pikirannya. Nalurinya menyuruhnya untuk tetap diam, menyesap wine dan bertingkah seolah ia sama sekali tidak terpengaruh oleh sentuhan, tatapan serta lirikan dari gadis itu. Tapi tubuhnya berkata lain. Yang ia tahu, ia sudah berada di kegelapan taman. Ia melihat sekelilingnya, mencari tanda-tanda penggoda kecil itu. Ia melihat beberapa pasangan yang sedang bercengkrama di kursi taman, beberapa sedang berjalan-jalan di kegelapan taman. Taman itu sendiri hanya dihiasi penerangan beberapa obor dijalan setapak. Sekelebat gaun menarik perhatiannya. Ia mengikuti alur dimana gaun itu menggoda matanya. Gaun pendosa, pikirnya.

Sooyoung benar-benar terbawa suasana. Bibirnya menyunggingkan senyum dan menjentikkan bahunya sambil melihat sekilas kebelakang. Yang membuatnya geli adalah sang duke yang sopan itu mengikutinya. Ia menang, pikirnya. Ia mencoba berjalan berkelok-kelok, melintasi gerumbulan semak dan pohon yang rimbun, mencoba mempertahankan jarak semestinya agar Siwon dapat menyusulnya. Dan Sooyoung berbalik. Ia puas melihat duke sopan satu ini sudah melonggarkan cravatnya, jasnya yang hitam terlihat sedikit noda coklat, rambutnya yang baisanya konservatif sekarang acak-acakan karena terlalu sering dilewati jari.

“Mengapa kau mengikutiku ?” tanya Sooyoung halus. Tatapannya menghipnotis. Siwon terus meluncur maju.

“Kau, si penggoda kecil, yang menyuruhku untuk mengikutimu.” Balas Siwon, lebih cenderung merasa marah dan bergairah, tentu saja.

Sooyoung tersenyum, ia mengangkat jarinya untuk menyibakkan sedikit rambut Siwon yang menjuntai di dahi. “Bagaimana rasanya ?” tanyanya pelan dan menggoda.

“Aku membencimu.” Ujar Siwon mantap. Tangannya menangkap dan mengelus jari Sooyoung yang menyentuh rambutnya. Siwon tidak bisa menahan diri lagi. Tubuhnya secara reflek ingin menghirup keharuman Sooyoung, ingin melumat bibir didepannya. Soo young mendekatkan tubuhnya, menempelkan sekilas bibirnya ke ujung bibir Siwon dengan perlahan.

“Bencilah aku.” Bisik Sooyoung lirih. Ia menelusuri bibir Siwon dengan keahlian sang penggoda, membuat Siwon menegang dan menahan napas. Menahan diri yang selama ini selalu ia lakukan dengan sukses. Dan gagal. Siwon bahkan bisa mendengar suara klik kunci yang membuka gembok kotak pandora miliknya. Siwon merengut bibir Sooyoung. Tangannya menelusuri punggung Sooyoung dan berhenti hingga mencapai belakang leher Sooyoung. Mengecup, mencicipi, menjilat, merasakan, menahannya dengan kuat.

Sooyoung terengah, ia mengangkat tangannya hingga ia merasakan rambut bagian belakang Siwon.

Siwon menjauhkan sedikit bibirnya, lalu mencium pipi Sooyoung. “Kau ingin merasakan ciumanku lagi ?” bisik Siwon parau. Ia mengarahkan ciumannya pada rahang Sooyoung.

Sooyoung mendesah ringan, “Demi Tuhan, cepat cium aku lagi” jawab Sooyoung, menekan belakang kepala Siwon untuk kembali ke bibirnya.

Sooyoung dapat merasakan senyuman Siwon. “Akhirnya kau sadar kan, kalau aku tidak semembosankan yang kau pikirkan, penggoda kecilku.” Ujar Siwon sambil mengelus lembut pipi Sooyoung.
Sooyoung membeku merasakan senyum lirih di bibir Siwon , dengan kasar dia menarik dirinya menjauhi Siwon . Mencoba mencari jejak lelaki sensual yang baru saja menciumnya , tapi nihil . Di hadapannya saat ini berdiri Siwon sang Duke yang selalu mengagap perlakuannya rendah . " Brengsek !!! Kau sengaja menggodaku ?" cerca Sooyoung dengan amarah di matannya .

" Kau yang memulainnya My Lady .... " , jawab Siwon dengan skeptif . " Wanita menawarkan ... lelaki membeli .... bukan begitu ?",

Sooyoung ingin menampar wajah sombong di hadapannya , tapi ada bisikan ego yang membuatnya menahan semua tindakan radikal itu . Amarah Sooyoung menghilang secepat datangnya , dia membenahi bagian depan gaunnya yang sudah tersingkap , dengan perlahan dia kembali mencondongkan tubuhnya mendekati Sooyoung , " Kau mengumandangkan perang padaku My Lord ,,,,, kau akan menyesalinya ! " , bisik Sooyoung lirih sebelum meningalkan Siwon sendiri dalam kesunnyian taman .

*****************************
-TBC-

Akhirnya selesai juga ,,,pufhhh ,,,,, maaf menunggu lama ,,,karena dua penarang tepar kehabisan ide hahahah ,,,jangan lupa tinggalin jejak ya ,,,mian kalo banyak Taypo , Jelek , dan Bosenin

Salam Hangat :
Nidya dan Adaya :)
 Catatan kaki :
  • Duke : istilah Inggris untuk suatu gelar kebangsawanan. Asalnya dari bahasa Prancis duc, yang sendirinya berasal dari bahasa Latin dux yang berarti "pemimpin". Gelar ini diberi oleh sejumlah kerajaan Eropa sejak Abad Pertengahan. Bentuk femininnya adalah duchess dalam bahasa Inggris. Your Grace adalah sapaan yang biasa digunakan untuk seorang Duke .
  • Viscount : atau Viscountess (untuk wanita) adalah gelar dari bangsawan Eropa yang kedudukannya ada di atas Baron dan di bawah Earl atau Count . Seorang Viscount juga bisa disebut setara dengan seorang Earl . Mereka biasanya adalah anak dari seorang Duke atau anak kedua dari seorang Duke . Dalam kasus ini seseorang bisa memilih gelarnya , dia bisa memilih sebagai Earl ataupun Viscount .
  • Ton : atau biasa disebut dengan bon ton adalah sebutan bagi masyarakat elite Inggris .
  • Debutante : adalah sebutan bagi para debutan (lady) yang memasuki season pencarian jodoh di kalangan elite London . Debutante mengacu pada seorang Lady mudah yang baru memasuki season pertama mereka . Season ini biasanya mengacu pada serangkaian pesta dansa yang diadakan di London dan dihadiri oleh kalangan ton.
  • Wallflower : wallflower merupakan julukan bagi debutante yang pemalu dan penyendiri , mereka selalu duduk di pojok ruangan dan menatap iri ke lantai dansa karena jarang sekali mendapatkan kesempatan itu . Bisanya akan ada tempat dimana wallflower duduk bersama para Dowager . Diasebut dengan wallflower karena mereka hanya lady pemalu yang bisa duduk dan bersandar di tembok .
  • Dowager : Adalah janda-janda yang sudah tidak mewarisi lagi gelarnya . Atau janda –janda yang masih memiliki warisan atau hak milik dari gelar suaminya terdahulu . Biasanya Dowager ini menjadi para pendamping Lady yang baru saja melakukan debutnya .
  • Governess : Adalah laki-laki atau perempuan yang menjadi pendamping belajar bagi para bangsawan kecil , mereka biasanya mengajarkan moral , politik , dan tata aturan kehidupan di kalangan elit London . Diharuskan memiliki pengetahuan bahasa yang luas terutama bahasa Prancis .
 Urutan dari gelar kebangsawanan :
 Duke --> Marquess --> Earl -- > Viscount --> Baron --> Lord --> Sir
 Yang mewarisi gelar adalah anak laki-laki sedangkan anak perempuan hanya diberi gelar kehormatan seperti lady , terkecuali jika si wanita sudah menikah dengan laki-laki bergelar , maka gelarnya juga akan naik setingkat dengan suaminya . Misal saja Duke maka istrinya akan menjadi Duchess dst .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar