Sabtu, 14 Juli 2012

[ FF ] Billionaire Next Door - Chapter 3 -


Annyeong haseyo reader ...Adaya back ( gak semangat)! , Adaya mau minta maaf belom bisa ngepost lanjutan Nothing On You . Kemarin sempat Post tapi di tarik lagi cz masih bimbang . Jadi sebagai gantinya Adaya lanjutkan BND . Tapi mohon maaf mungkin yang semula berharap ini akan menjadi romance comedy full akan terasa sedikit kecewa  dengan aura sedih yang ada di cerita mulai chapter ini sampai seterusnya . Miane reader Adaya akan berusaha cukup keras lagi untuk membuat sesuatu yang ceria .

Happy Reading........




Title              : Billionaire Next Door
Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast     : Choi Sooyoung--> himself, Choi Siwon--> Kwon Siwon , Im Yoona--> himself , Cho Kyuhyun--> Kwon Kyuhyun
Other Cast    :  Super Generation,  BoA --> Siwon and Kyuhyun Sister  , Kangta --> Sooyoung Brother , Kim Jaejoong JYJ --> sekertaris Kim.
Type              : Chapter
Genre           : Romance, Friendship, Family,
Rating          : PG- 19 ( All reader who Open mind )
 
Disclaimer : This story inspired from Protect The Boss , Style , Goong , and also Mars Drama . All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator! 


Chapter -3- 
 
Im Yoona sedang menguatkan jiwanya untuk bertemu president Kwon hari ini . Yoona tak pernah merasa setegang ini sebelumnya , bahkan saat kasus operasi pertamannya . Setelah kepulangannya yang lebih cepat dari rencana, Appa Yoona tak menunda kesempatan untuk segera mendesak Yoona menerima tawaran perjodohan itu . Yoona sedikit jengah dengan keputusan Appanya , tapi Yoona tahu apa yang dipilihkan Appanya selalu hal yang terbaik untuknya .

 " Kita sudah sampai , agassi ?", ujar supirnya yang membuat Yoona kembali pada pijakannya . Yoona memandang keluar jendela . Kediaman keluarga Kwon tak diragukan lagi kemewahannya . Pilar pilar penyangga berdiri kokoh di sepanjang jalan masuk rumah utama . Lampu gantu dan langit-langit bergaya Eropa memberi sentuhan klasik tersendiri pada kemegahan rumah itu . Yoona sejenak terpana melihat pahatan-pahatan yang terjajar di jalan masuk , dia melihat sekilas detail pahatan dan dibuat berdecak kagum. 

" Selamat datang Nona Im , Presdir Kwon sudah menunggu Anda . Lewat sini , silahkan . ", ujar seorang namja yang belakangan diketahui Yoona sebagai sekertaris Kim . Yoona diantar olehnya menuju pilar barat yang dibangun dengan gaya Britania Raya . Yoona bisa merasakan aura novel-novel klasik yang dibacanya saat melewati lorong cerah yang dilapisi permadani merah , membentang panjang tak berujung . 

" Sekertaris Kim , boleh aku menanyakan sesuatu ?", ujar Yoona perlahan . Sekertaris Kim melihatnya dengan pandangan lucu , senyuman dari wajah tampannya membuat pipi Yoona memerah . 

" Silahkan !" , jawabnya akhirnya . Yoona tak berani metapnya lagi . " Apa ada sesuatu yang menggangumu Nona ?". 

" Ani . Pertama jangan panggil aku Nona . Aku tak terbiasa mendengarnya .", ujar Yoona seraya tersenyum tulus. Jaejoong tersenyum mendengar permintaan Yoona .Walau dari kalangan chaebol Yoona sungguh rendah hati ." Sebenarnya aku ingin bertanya kenapa presdir Kwon memilihku diantara banyak pilihan yang tersedia ?", Yoona merasa tidak sopan , tapi Yoona ingin memastikan sesuatu sebelum memberi jawabannya pada Presdir Kwon .

" Maaf jika saya tak bisa menjawabnya . Itu adalah hak Presdir untuk menjelaskan pilihannya . ", jawab Jaejoong . Dia menepuk pundak Yoona dengan lembut , seperti seorang Oppa menepuk pundah dongsaengnya . " Bisakan kita melanjutkan perjalanan kita ?", 

Yoona mengagguk perlahan . Sekertaris Kim benar , walau dia yang menemui appanya tapi tetap Presdir Kwon yang memiliki wewenang dalam penentuan perjodohan ini . Yoona sampai di depan pintu ukir bergaya Timur menjulang dua kali lipat tingginya . " Kita sudah sampai . " , ujar Jaejoong seraya membukaka pintu untuk Yoona . Yoona sekali lagi mengambil nafas sebelum melangkahkan kakinya ke ruangan itu . 

*******************

Yoona POV -

 
Aku melangkahkan kakiku memasuki ruang yang dikelilingi oleh permadani mewah di tiap sisi temboknya . Aku tak sadar di semua kemewahan itu ada seorang wanita di usia awal tiga puluhan sedang tersenyum ke arahku . Aku mencoba membalas senyumnya . Dia memberiku isyarat untuk duduk di kursi yang ditunjuknya.

“ Apa kau Im Yoona ?”, tanya wanita itu dengan ramah . Aku tak yakin tapi sepertinya wanita ramah ini adalah Presdir Kwon . “ Duduklah !”, perintahnya dengan nada lembut .

Aku menempatkan diriku di kursi tepat di hadapannya . Seorang pelayan masuk membawakan kudapan dan sepoci teh untuk hidangan . Kami terdiam sampai pelayan itu pergi meninggalkan kami berdua . “ Kau pasti sudah tahu tujuanmu diundang kemari ?”, 

“ Ne .”, jawabku perlahan .

“ Lalu apa kau menyetujui perjodohan ini ?”,

“ Mianeyo , tapi bolehkah saya tahu alasan kenapa presdir memilih saya ?”,

Presdir Kwon tersenyum lembut mendengar pertanyaanku ," Apa jawabanku penting untukmu?",

Aku mengagguk pelan . " Ne .",

Presdir Kwon meletakkan cangkir teh yang dipegangnya , dia tampak berfikir sejenak , " Sejujurnya aku tak tahu kenapa aku memilihmu . " ,

Aku terkejut dengan jawaban Presdir Kwon . Tapi saat aku melihatnya aku tahu dia belum selesai bicara .

" Tapi saat ini aku tahu kenapa kau pilihan yang tepat . Kau memiliki sebuah ketulusan di matamu . Kau lembut dan berkepribadian kuat . Dongsaengku membutuhkan wanita seperti kau di sampingnya . Mungkin ini kali pertama kita bertemu , tapi percayalah aku bisa membaca pribadi sesorang hanya dari sekali pandang."

Aku terdiam di tempatku , mencoba mencerna perkataan Presdir Kwon .

"Kau tak perlu khawatir , aku menghargai apapun jawabanmu . Kau memiliki hak penuh untuk menolaknya."

Saat ini di bayanganku tergambar wajah Appa . Aku ingin berbuat sesuatu untuknya , setelah menemukan dokumen rahasia itu aku tahu menerima perjodohan ini adalah pilihan terbaik . " Saya menerima perjodohan ini .",

Sebuah senyum senang terlukis di wajah Presdir Kwon . Sesaat pandanganya beralih dariku melihat lurus di balik punggungku . " Sekarang akan ku perkenalkan kau pada kandidat yang lain . ",

Aku mencoba menolehkan pandanganku mengikuti pandangan Presdir Kwon . Yeoja itu ada di sana . Berdiri dengan kesombongan yang dimiliki kalangannya . " Choi Sooyoung ?", ujarku lirih . Aku tahu ini akan terlihat seperti pertempuran dibanding perjodohan .

******************
Author POV - 

Sooyoung berdiri di depan pintu , kakinya tak beranjak sesentipun dari tempatnya saat pandangannya menangkap sosok Yoona . " Im Yoona . " , ujar Sooyoung saat dia mendengar Yoona menyebut namanya . 

" Apa kalian sudah saling mengenal ?", Boa memandang keduanya dengan antusias . Sooyoung memberikan senyuman sinis untuk menjawab pertannyaan Boa . 

" Ne . ", Yoona juga tak banyak berkata . 

" Sepertinya kalian sudah saling mengenal dengan baik . Aku harus pergi sebentar , silahkan nikmati waktu kalian . " , Boa meninggalkan mereka berdua . Sooyoung masih terpaku di tempatnya sampai dia memastikan Boa benar-benar keluar dari ruangan.

" Im Yoona .", Sooyoung melangkahkan kakinya mendekati Yoona . Dia mengamati Yoona dengan tatapan tajam . " Sudah lama kita tidak bertemu ? Kau terlihat sama seperti lima tahun lalu . ", ujar Sooyoung diwarnai nada sinis. 

" Kau juga terlihat tak jauh berbeda . " , jawab Yoona dengan suara serak , kenangan yang tak menyenangkan mulai tergambar kembali di benaknya . " Miane . ", bisik Yoona yang membuat Sooyoung tersentak .

Kenangan itu juga mulai merambati pikiran Sooyoung . Sejenak Yoona melihat tangan Sooyoung gemetar . "Gwencana ?", tanya Yoona seraya mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Sooyoung yang sudah membeku .

Sooyoung menepis kasar tangan Yoona . " Jauhkan ...jauhkan tanganmu dariku !", geram Sooyoung . Sooyoung mencoba meredakan pengaruh kenangan itu dengan menggenggam ujung gaun satinnya .

Yoona ingin mengatakan sesuatu tapi Sekertaris Kim masuk untuk membawa mereka ke ruang makan . Sooyoung yang pertama mengikuti pelayan Kim . Mereka saling terdiam . Keduanya sedang terhanyut pada pikiran masing-masing .

" Aku mencintaimu .", namja itu tersenyum cerah pada Yoona . 
 Yoona tak tahu harus bereaksi seperti apa . Baru dua jam yang lalu Sooyoung memberitahunya bahwa dia akan meyatakan perasaanya pada Changmin . Yoona memandang ke wajah Changmin untuk yang kesekian kalinya . Dia tak ingin merusak senyum itu . Tapi dia juga tak ingin membuat Sooyoung sedih . 
" Changmin-shi aku ...", 
" Jangan ! Jangan katakan !", larang Changmin yang bisa menebak ucapan Yoona . " Apa yang harus kulakukan agar kau menerimaku ?", lanjut Changmin dengan nada memelas . 
Yoona ingin berbalik tapi Changmin menahannya . " Apa ini karena Sooyoung ?", Yoona terdiam di tempatnya . "Aku bisa merasakan kau juga mencintaiku . Tapi kenapa kau menolakku ?", 
Yoona memandang Changmin dengan penuh penyesalan . " Oppa , miane . Aku tak ingin menyakiti hati Sooyoung ?", 
" Apa Sooyoung peduli pada perasaanmu ? Tidak ?", Yoona tak bisa menjawab pertanyaan Changmin . 
" Bagaimanapun dia adalah sahabatku , aku tak bisa membiarkannya bersedih . " , tegas Yoona dengan air mata di matanya . Yoona selalu mencintai Changmin , tapi tahu Sooyoung juga mencintai lelaki yang sama dengannya . Yoona sudah mulai belajar melupakan perasaanya , walau itu membuatnya sakit hati saat Sooyoung bercerita tentang Changmin setiap hari. 
" Apa kau akan ikut bahagia kalau aku bersama Sooyoung ?", lagi-lagi Changmin memberikan pertanyaan yang tak dapat dijawab Yoona . " Kau mencintaiku . " , ujar Changmin seraya memeluk Yoona . 
" Oppa , lepaskan ..... ", pinta Yoona , tapi sebagian hatinya merasa nyaman seperti itu . 
" Yoona . Bertahanlah sebentar saja . Kita harus menghadapinya bersama -sama . Sooyoung pasti akan mengerti . ", bujuk Changmin . 
Yoona mengaguk perlahan . Ini adalah keputusan terberani yang pernah diambilnya .

" Kita sudah sampai . ", ucapan sekertaris Kim menarik Yoona kembali dari lamunannya . Yoona melirik Sooyoung sekilas , sepertinya Sooyoung sudah mampu mengendalikan dirinya lagi . Wajah acuhnya terlihat sangat cantik . Kesedihan yang tadi sempat tersirat di matanya lenyap ditelan sorot keangkuhan

" Kalian sudah datang ? Silahkan duduk !", Boa mempersilahkan keduanya untuk menempati kursi yang kosong . Yoona melihat ada dua namja tampan di hadapannya yang tadi sempat dia lihat di dalam lukisan di ruangan tempat dia menemui Boa . 


Namja yang lebih muda tersenyum kepada Yoona , memberinya isyarat untuk duduk di sampingnya . Sooyoung menempatkan dirinya di samping namja yang lebih tua . Sekilas Yoona melihat pandangan kagum di mata Sooyoung saat melirik namja yang ada di sampingnya.

Yoona merasa sedikit canggung menyantap hidangan yang ada di hadapannya karena belum diperkenalkan dengan orang -orang yang makan bersamanya . Sooyoung terlihat sangat natural bersama mereka . Dia sesekali membicarakan soal pacuan kuda dengan namja yang ada di sampingnya . Yoona merasa sendiri di ruangan besar ini .

" Aku dengar kau seorang dokter ?", tanya namja di samping Yoona . Sedikit senyum jahil terpampang di wajahnya . " Aku Kyuhyun . Akan lama jika menunggu Unnie memperkenalkan kita . " , lanjutnya . Aku mengaguk senang karena merasa Kyuhyun bersahabat .

Obrolan mereka berkembang dengan cepat . Kyuhyun bisa membuat Yoona menunjukkan sisi aslinya . Mereka membicarakan banyak hal mulai dari politik , cuaca, hingga dunia pengobatan . Yoona terlalu terlarut dalam obrolannya dengan Kyuhyun hingga tak menyadari Sooyoung memperhatikannya .

" Apa ada yang menggangumu ?", tanya Siwon , yang merasa kehilangan perhatian Sooyoung .

" Ani . Apa menurutmu Yoona menarik ?", tanya Sooyoung tanpa sadar . Siwon sedikit terkejut dengan nada lemah yang ada pada suara Sooyoung .Siwon menatap Yoona yang sedang tertawa bersama Kyuhyun .

" Apa kau ingin mengetahui kesanku pada yeoja yang baru aku temui tak kurang dari satu jam ?", Siwon tersenyum melihat Sooyoung kehilangan kendali diri . " Aku menikmati pertunjukan yang kau buat tadi siang?",

" Ne ?", Sooyoung tak mengerti arah pembicaraan Siwon , tapi Sooyoung merasa sedikit berdebar melihat senyum lembut Siwon .

"Red Wine . Pasta . Dan sedikit kekacauan . " , Sooyoung tersedak salad yang dikunyahnya saat Siwon memberi petunjuk yang mengacu pada kekacauan yang dibuatnya di restoran siang tadi .

" Kau ada di sana ?" , teriak Sooyoung terlalu keras , yang membuat tiga kepala lain menoleh padanya . "Kau melihatnya ?", ulang Sooyoung dengan suara yang menyerupai bisikan .

Siwon kembali merasa tergelitik geli melihat ekspresi malu di wajah Sooyoung . " Kau sangat polos , bukan begitu ?", tebak Siwon . " Kau bisa marah , acuh , kejam , manis , dan lucu pada saat bersamaan . Aku sempat tertarik dengan gaya radikalmu, tapi aku merasa sikap manismu lebih menarik bagiku ." , Sooyoung ternganga mendengar ucapan Siwon .

" Oppa , apa kau jatuh cinta padaku ? Secepat ini ?", tanya Sooyoung memperlihatkan sisi lucu yang sudah lama dia kubur . Yoona berhenti tertawa mendengarkan hal itu . Dia menoleh sejenak pada Sooyoung sebelum menatap Siwon dengan seksama.

Siwon tak menjawab pertanyaan Sooyoung , dia mengalihkan tatapannya ke arah lain . Tak sengaja dia menangkap tatapan Yoona . Sekilas ada getaran aneh yang menjalari hati Siwon saat pertama kali melihat Yoona berdiri di hadapannya . Dan sekarang getaran itu kembali ada . Rambut Yoona yang terurai indah membuatnya ingin meletakkan tangannya di sana , mencoba menguji seberapa halus rasanya .

" Oppa !", panggilan Sooyoung mengalihkan perhatian Siwon kembali pada Sooyoung .

Boa memperhatikan dari ujung meja . Boa merasa kedua dongsaenya sudah memiliki keputusan siapa yang akan mereka pilih menjadi pasangan . Mulanya Boa khawatir Kyuhyun dan Siwon akan menyukai gadis yang sama , tapi sepertinya kekhawatiran Boa tak beralasan . Dia tersenyum pada Jaejoong yang berdiri di dekatnya . " Sepertinya segalanya akan berjalan sesuai rencana . ", 

Jaejoong memberinya tepukan ringan di punggung Boa. " Masih terlalu dini untuk menyimpulkannya . ", Boa menatap Jaejoong dengan jengah karena tidak memberi jawaban sesuai dengan yang diinginkan Boa .

" Kita tak sehati lagi ?" , sindirnya yang mengundang tawa Jaejoong . Jaejoong memandang Sooyoung dan Yoona bergantian , dia tahu salah satu diantara mereka akan ada yang akan menjadi pencetus perang diantara Kwon bersaudara . Semoga siapa yang menjadi pemeran sampingan dalam pertunjukkan ini tak tersakiti hatinya .

***************

-TBC-

6 komentar:

  1. Novianti Sitorus14 Juli 2012 pukul 16.33

    jangan sampe Dua2nya suka sama yoona -,-
    Kasian soo unnie :''
    Lanjut chingu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. :) liat ntar ya chingu heheheh tergantung permintaan , tapi Adaya jamin gak bakal bosenin dan nyesek kkok akhirnya

      Hapus
  2. heeh kasia dong soo unni
    siwon oppa sama soo unni ajah yah :)
    maaf nih aku bau commet aku baru tau blog ini :)
    lanjut ya :) FIGHTING :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. :) annyeong chingu gumawo sudah mampir dan meninggalkan jejak :)
      ne gwencana :) ,,,, gumawo semangatnya lol liat tar ya masiapa mereka jadinya , jangan bosen ya ...mari di intip FF lainnya , gak kalah seruh lohh#promosi plakkkk

      Hapus
  3. kyu sama yoona ya always kyuna pokoknya biar soo sama siwon aja gak papa rela siwon ama soo tp yg terpenting kyu oppaku sama yoong unnie ku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kekkekekekek ,,,,,, nanti kita liat saja yaaaa

      Hapus