Selasa, 24 Juli 2012

[ FF ] Nothing On You - Chapter 2-


Annyeonghaseyo .......

Mian bagi semua penggemar NOY ini baru bisa ngepost Chapter 2 karena memang ceritanya gak ada seneng senengnya deh heheheheh . Mian ya bagi pembaca yang sudah menunggu lama ini untuk kalian :) . Ah neh Adaya juga mau peringatkan di FF ini ada adekan kissu yang gak cocok untuk anak di bawah 16 tahun heheh jadi tolong ya sadar diri :p .
Ah ya Adaya mau kasih tahu bagi siapapun yang bingung dengan alurnya , Adaya kasih tahu kalau yang bercetak miring itu adalah FLASHBACK otthe :) , Let's Rock .........





Title              : Nothing On You
Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast     : Choi Sooyoung dan Choi Siwon ( Soowon Couple )
Other Cast    :
  • Cho Kyuhyun --> Cho Kyuhyun
  • Shim Chang Min --> Cho Changmin 
  • Hwang Tifanny --> Tifanny 
Type            : Chapter
Genre          : Romance, Sad Ending , Family
Rating          : PG-18 ( All reader who Open mind )

Disclaimer : This story pure my imagined and my fantasy. All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator!


Happy Reading ...... ^__^


 Chapter -2-


Author POV-

Seorang yeoja sedang berdiri di depan cermin menatap dirinya yang terbalut gaun pengantin . Senyum terkembang di waja yeoja itu . " Oppa bagaimana menurutmu ?", tanya yeoja itu pada seorang namja yang sedang duduk membaca dokumen di tangannya .

" Kau terlihat cantik memakainya .", jawab namja itu sekenanya . Tumpukan dokument di hadapannya menyita banyak perhatiannya . 

" Oppa kau tak melihatku , bagaimana kau tahu aku cantik ?", protes yeoja itu dengan sebal . Dia melajukan langkahnya menuju sofa tempat namja itu duduk . " Oppa ,singkirkan tumpukan dokumen itu sebentar saja . ", pintanya halus seraya mencoba mengambil folder dokumen yang sedang dibaca namja itu. 

" Aku sibuk , Soo . Bisakan kita lanjutkan ini besok !", keluh namja itu mengundang tatapan sedih yeoja di sampingnya .  

" Tapi pernikahan kita tinggal sebulan lagi. Kau masih saja sibuk dengan pekerjaanmu . " , keluh Sooyoung yang tak digubris namja di hadapannya . " Oppa apa kau benar-benar mencintaiku ?", tanya Sooyoung akhirnya .

Siwon perlahan menutup folder dokumen yang dipegangnya . Dia tak langsung menjawab pertanyaan Sooyoung , ada kerut berfikir terukir di dahinya . " Apa kau akan kecewa jika aku menjawab 'belum'?". 

Sooyoung tersenyum miris di sampingnya . " Araso . ", Sooyoung tak ingin berkhayal terlalu tinggi soal cinta . Sooyoung memperhatikan Siwon , calon suaminya . Orang yang semakin hari semakin dicintainya . Cinta bertepuk sebelah tangan ini membuatnya sedikit sedih . " Tapi kau akan mecintaiku pada akhirnya . " , bisik Sooyoung yang membuat Siwon tersenyum tipis . 

" Apa kau menantangku ?", tanya Siwon yang tiba - tiba berbinar tertarik . Kali ini dia benar benar memperhatikan Sooyoung dalam balutan gaun pernikahan mereka . " Kau sangat cantik .", katanya tulus . Dia mencoba menyentuh sarungtangan satin yang dikenakan Sooyoung , perlahan dia menautkan jemari mereka . " Aku ingin memperingatkanmu kalau aku tak mudah untuk ditaklukkan !", Siwon menatap Sooyoung dengan tajam , dia memperhatikan garis bibir indah Sooyoung , sesuatu yang jahat telah mendorongnya untuk melakukan hal diluar kendalinya . Bibirnya semakin mendekat ke arah Sooyoung . Jarak mereka semakin mendekat hingga Siwon bisa merasakan hembusan nafas Sooyoung . Siwon menyentuhkan bibirnya perlahan ke bibir Sooyoung . Siwon mulai meletakkan tanganya untuk mencengkram rambut Sooyoung yang terurai indah . " Balas aku !", bisiknya.

Sooyoung bingung tak tahu apa yang harus dilakukan . Walau usianya sudah 20 tahun tapi ini adalah pengalaman pertama baginya . Ciuman Siwon sangat lembut tapi meuntut . Siwon memintanya untuk membalas ciumannya , tapi Sooyoung tak mengerti apa yang harus dilakukan . Pada akhirnya dia mencoba meletakkan tangannya yang gemetar ke dada bidang Siwon , dia mencoba menekankan bibirnya mengimbangi Siwon . Sesuatu tentang ciuman ini membuat desir panas di dada Sooyoung hingga dia ingin menangis . " Oppa ...", Sooyoung mendesah lirih saat Siwon menggigit bibir bawahnya dengan lembut . Mereka terlarut dalam suasana hingga tak tahu ada mata yang sedang memperhatikan mereka . 

" Soo ....!", Suara namja dari balik punggung Sooyoung membuat Sooyoung tersentak menjauhkan Siwon . 

" Miane .", ujar Sooyoung perlahan , sebelum menoleh kepada orang yang menggagu waktu pribadinya dengan Siwon. " Kyuhyun Oppa ?", ujar Sooyoung terkejut memperhatikan sahabatnya berdiri di apartementnya dengan keadaan basah kuyup.

Namja yang dipanggil Kyuhyun itu menunjukkan wajah sedih . " Aku membutuhkanmu , jangan tinggalkan aku !",

**************** 

" Tunggu di sini . " ujar Sooyoung kepada sopirnya. Dia melangkahkan kakinya keluar dari mobil . Angin laut dan deru ombak menyambut kedatangan Sooyoung. Perlahan Sooyoung melangkahkan kakinya menjauh . Kabut tebal dan ilalang mengelilingi jalan setapak yang dilalui Sooyoung , dia berusaha mendaki lereng curam untuk menuju tebing batu di hadapannya . Senyumnya sedikit terkembang saat melihat bunga Sweeat pea sudah mulai bermekaran di sekitar gundukan tanah di hadapannya . 

Sooyoung menghentikan langkahnya di depan nisan batu di hadapannya . " Sudah lama sekali kita tak bertemu !". ujar Sooyoung perlahan seraya duduk ditumpu kakinya . Dia mencoba merasakan kerasnya gundukan tanah di hadapannya . " Miane , karena meninggalkanmu di sini sendiri .", Sooyoung lalu terdiam . Dia mencoba menangkap musik alam di sekitarnya. Hal yang sudah hampir dia lupakan selama dua tahun ini . Suara-suara itu mengundang kesedihan dalam diri Sooyoung , perlahan Sooyoung merebahkan dirinya merangkul gundukan tanah di hadapannya , " Kau pasti kesepian di sini ? Siapa yang menyuruhmu meninggal mendahuluiku ? Siapa suruh kau meninggalkanku sendiri ?", Setitik air mata meniti dari mata Sooyoung . Dia mencengkram tanah keras di hadapannya semakin erat . 

" Oppa , kenapa dunia semakin kejam padaku . Hidup sungguh tak mudah bagiku .Satu per satu orang yang kucintai meninggalkanku sendiri . Aku kesepian , Oppa . ",  Sooyoung tak bisa lagi menahan kesedihannya . Di depan makam Kyuhyun sambil memeluk gundukan tanah itu Sooyoung menangis meraung , melepaskan semua pertahanan dan harga dirinya . Dia merindukan Kyuhyun , dia merindukan sahabatnya . Dia tak lagi memiliki Siwon di sisinya . Sekarang dia benar-benar sendiri di dunia ini .

Seorang namja sedang bersembunyi di balik lindungan pohon memperhatikan Sooyoung yang sedang menangis di depan kuburan Kyuhyun. Namja itu menatap kaku ke arah Sooyoung , tangannya mengepal keras mencoba menahan gejolak hatinya . " Sepertinya saat ini aku tak bisa menemuimu , Kyu .", ujarnya sebelum berbalik pergi . 

*****************

Changmin duduk dengan tangan memijat kepalanya . Pemandangan yang baru saja dilihatnya membuatnya sedikit goyah . Yeoja yang menangis itu bukan yeoja yang sama seperti yang diceritakan  Victoria padanya . Dia telihat tulus dan sangat menyayangi Kyuhyun .

Kematian dongsaengnya dua tahun lalu masih menjadi misteri bagi Changmin. Kyuhuyun meninggal secara tak wajar di kamar asrama kampusnya . Hasil penyelidikan polisi menunjukkan Kyuhyun mengalami despresi karena kekerasan di kampus . Changmin sangat sedih saat itu , tapi hatinya dibakar  amarah saat Victoria membeberkan semua cerita kehidupan Kyuhyun dan cinta terpendam Kyuhyun pada Sooyoung . Victoria menggambarkan Sooyoung sebagai wanita yang suka mempermainkan pria hanya untuk kesenanganya . Semuanya diperkuat dengan history panggilan keluar di telefon Kyuhyun sejam sebelum meninggal . Changmin memejamkan matanya lelah . Semua ini benar-benar melelahkan baginya . " Siapa yang harus aku percaya ?", bisiknya lirih . 
 
*****************

Sooyoung POV- 

Aku berdiri di sini !. Pada akhirnya aku menyerah dengan cintaku . Aku melangkahkan kaki menusuri lobby perusahaan . Baju kotorku yang terkena debu dan mata sembabku mengundang banyak pertanyaan dari karyawan yang sedang menikmati masa istirahatnya . " Selamat datang Nyonya .", sapa salah seorang pegawai informasi . Semua yang berhadapan denganku menunduk hormat sambil berlalu .

Aku memasuki lift yang penuh dengan orang dan menekan tombol 23 . Aku mendengar kasak kusuk tidak sedap yang dilontarkan para pekerja di belakangku . Aku mencoba menenangkan diriku dengan mencengkram folder coklat yang ada di genggamanku .

Lift membuka pada tiap lantai , akhinya hanya tinggal aku sendiri di lantai 23 .  Perlahan pintu lift terbuka . Pemandangan serba putih yang kusaksikan selama ini benar-benar sudah berubah . Kantor Siwon Oppa terlihat lebih dinamis dengan warna dan peralatan canggih yang didatangkan dari Jepang . Aku merasa semakin terbuang dari bagian kehidupanku. Hal sekecil apapun bisa membuatku sangat sedih saat ini . Aku melangkah menuju meja Taeyon , sekertaris Siwon Oppa . " Unnie .", Sapaku seraya tersenyum . " Apa Siwon Oppa ada di dalam ?",  Taeyon Unnie membelalak kaget saat mendengarku memanggil Siwon dengan sebutan Oppa . Tapi detik berikutnya dia tersenyum ramah seperti biasa .

" Sayang sekali Mr . Choi masih ada tamu . Silahkan tunggu sebentar .", ujarnya lembut . Aku mengagguk perlahan dan menempatkan diriku di sofa tamu . Taeyon Unnie menawariku kopi tapi aku menolaknya . Kedatanganku hanya bertujuan untuk menyerahkan dokomen perceraian kami yang sudah aku tanda tangani .Aku mencoba melihat tumpukan koran dan majalah yang ada di hadapanku , mataku menangkap sesuatu yang menusuk hatiku .

MERRY - JOSHEP TERANCAM PAILIT ? SKANDAL CINTA CHOI SIWON ? MISS T YANG MENCURI HATI SANG JUTAWAN . SKANDAL MR CHOI  DAN IDOL HALLYU . GOSIP PERCERAIAN PASANGAN CHOI .

Judul tajuk berita yang ada hampir di setiap media di hadapanku membuatku terpaku sejenak . Aku mencoba membaca perlahan artikel dari surat kabar yang paling atas . Ada fotoku yang sedang menangis saat upacara pemakaman Kyuhyun di sana . Fotoku diletakkan diantara foto seorang yeoja cantik yang sedang berpelukan mesrah dengan Siwon Oppa . Mereka tertawa bersama di sampul berita itu dan fotoku yang sedang menangis di edit secara apik menjadi background kebahagiaan mereka . Bibirku bergetar membaca uraian berita di hadapanku . " Unnie ....apa ini ?", bisikku perlahan .

Taeyon Unnie terlihat sangat menyesal dengan hal itu . " Kau baru tahu ? Miane .", Dia melangkah ke arahku mencoba menepuk pundakku dengan lembut .

" Ya Tuhan ....", bisikku lirih .

Tepat saat itu Siwon Oppa melangkah keluar dari kantornya . Dia terlihat murung dengan orang yang belakangan aku kenali sebagai Pengacara Han . Siwon Oppa masih berbicara dengan pengacara Han hingga tak menyadari keberadaanku di lobby kantornya .  Mereka terlihat sangat serius . Pengacara Han tak sengaja melihat sosokku yang masih tercengang di sofa . " Nyonya !", sapanya seraya menunduk sopan . Siwon Oppa mendadak berbalik ke arahku dan tatapan kami bertemu .

*************************

Author POV -

Siwon menatap surat kabar yang di bawa Sooyoung dengan tatapan mematikan . " Kanapa kau tak membuangnya !", ujarnya marah pada Taeyon yang sedang duduk di samping Sooyoung. Dia memandang Sooyoung dengan tatapan dingin . " Untuk apa kau kemari ?", 

Sooyoung berdiri seketika . Dia mengambil folder coklat yang tadi diletakkannya di meja . " Jadi ini alasanmu meminta cerai dariku ? Karena kau ingin bersama wanita ini !", Sooyoung menahan amarah yang merayapi hatinya . Dia tak benar-benar yakin Siwon memiliki wanita lain selama ini . Tapi semua publisitas ini membuat mata Sooyoung terbuka . Perlahan dia melangkah tepat ke arah Siwon berdiri . Jemarinya terkepal di kedua sisi tubuhnya . 

" Taeyon , antar pengacara Han keluar !" , perintah Siwon dengan suara dingin . Dia tak ingin masalah pribadinya menjadi tontonan pekerja di kantornya .  Taeyon segera meminta Pengacara Han untuk mengikutinya . Suasana menjadi sangat kaku sekepergian mereka . Sooyoung bernafas dengan berat , matanya penuh amarah untuk Siwon . 

" Kau sudah setuju untuk bercerai . Aku sudah memenuhi semua keinginanmu . Lalu apa masalahnya ?", ujar Siwon dingin . Matanya beralih pada folder coklat di tangan Sooyoung , senyum kejam terkembang di bibirnya . " Kau sudah menandatanganinya ?", 

Sooyoung ingin menangis saat ini tapi amarah yang tumbuh menahannya . " Apa kau senang jika aku bilang iya ?", Siwon memandang Sooyoung yang sepertinya sudah kehilangan akal sehat . " Kau kira hanya kau yang bisa menyiksaku ?", ujar Sooyoung seraya menyobek folder yang berisi surat perceraian itu . " Ini yang kau inginkan ?", dia melempar sobekan kertas itu ke muka Siwon . " Mian , tapi pikiranku berubah !", 

Siwon mendelik tak senang ke arah Sooyoung . " Apa kau mencoba menantangku , Choi Sooyoung ?", geramnya yang sedikit membuat Sooyoung takut . " Kau akan menyesal .", ancamnya perlahan . 

" Tidak . Walau aku mati aku akan lebih menyesal jika aku menyetujui perceraian ini . Aku akan tersiksa sendiri dengan perceraian ini . Tapi dengan menolaknya setidaknya tidak hanya aku yang tersiksa . Kau ....kau juga akan tersiksa . Aku masih menyimpan rasa hormat padamu selama ini , tapi melihat semua berita itu benar -benar membakar habis segalanya . Kau bahkan tak membiarkan aku tahu keadaan perusahaan yang dibangun kakekku .... apa kau benar-benar manusia Choi Siwon ?", 

"Cukup , hentikan !" , Sooyoung dapat merasakan kemarahan Siwon . Dia mengenal Siwon , dia tahu saat ini Siwon sudah berada di level yang tak bisa di lawan . Tapi hatinya tergelitik gatal untuk menggodanya sampai akhir.

" Kau kira aku takut ? Tidak . Aku ....", 

" CUKUP !", teriak Siwon pada Sooyoung . " Sudah kukatakan kau harus menghentikan bualanmu !", 

Mata Sooyoung sudah berair . Ini pertama kalinya Siwon berteriak padanya seperti itu . Air mata Sooyoung keluar perlahan bukan karena takut . Tapi lebih karena kecewa dengan sikap Siwon . " Aku tak akan menyerah . ", ujar Sooyoung perlahan sebelum berbalik pergi meninggalkan Siwon dengan kemarahannya . 

Sooyoung melangkahkan kakinya yang gemetar memasuki lift . Di sana dia menangis sejadi jadinya . " Oppa , bawa aku bersamamu . ", bisiknya dalam hati .

*********************
Sepeninggalan Sooyoung Siwon terduduk lelah di lantai . Ada gurat kesedihan yang selalu di tahannya selama ini saat Sooyoung ada di dekatnya . " Apa sebenarnya yang kulakukan !",  bisiknya lirih seraya menyapukan pandangannya ke serpihan kertas documen perceraian mereka . " Miane Soo. Miane ....", ujar Siwon perlahan . 

*********************

-TBC- 

Ahhhh selesai juga . Masi bingung ya Chingu sama ceritanya . Heheheh sabar ya ini emang masih penuh misteri apa hubungan Kyuhyun sama Sooyoung . Dan kenapa SIWON jahat banget sama Sooyoung ? Dan kenapa Changmin begitu , lalu siapa Victoria itu ? Dan apa alasan kematian Kyuhyun yang penuh misteri dan membuat situasi menjadi rumit ini ? Aduh drama banget ya ceritanya . Tapi jangan bosen ya . Mian kalo jelek dan banyak Taypo bertebaran hehehe .... 

Don't be Silent reader ya .....

Senin, 16 Juli 2012

[ FF ] Billionaire Next Door - Chapter 4-

Salut, Cava ?

Adaya kembali mau Post FF lanjutan BND :) , semoga chingudeul menikmati membacanya .....

Let's Rock !




Title              : Billionaire Next Door
Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast     : Choi Sooyoung--> himself, Choi Siwon--> Kwon Siwon , Im Yoona--> himself , Cho Kyuhyun--> Kwon Kyuhyun
Other Cast    :  Super Generation,  BoA --> Siwon and Kyuhyun Sister  , Kangta --> Sooyoung Brother , Kim Jaejoong JYJ --> sekertaris Kim.
Type              : Chapter
Genre           : Romance, Friendship, Family,
Rating          : PG- 19 ( All reader who Open mind )
 
Disclaimer : This story inspired from Protect The Boss , Style , Goong , and also Mars Drama . All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator! 


Chapter -4-

Author POV-

" Appa ....Appa.....Appa......!!! Jangan tinggalkan aku ! Oppa suruh Eomma dan Appa bangun . Oppa ......aku ingin ikut dengan mereka ! ", 

Sooyoung memandang bayangannya di cermin . Dia mencoba menenangkan dirinya dengan membasahi wajahnya dengan air . " Appa .....Eomma ....",bisiknya lirih . Sooyoung yang selalu menunjukkan sisi kerasnya di depan semua orang selalu tertunduk lemas saat sendiri . Dia tak pernah merasa bahagia sejak kecil selain saat dia berpura-pura bahwa dunia memujanya . Dengan menampilkan sikap acuh dan angkuh setidaknya Sooyoung tak menjelaskan alasan kesedihannya . Dia selalu memakai topeng itu setiap saat , bahkan di depan Kangta . 

" Apa yang kalian lakukan ?", Sooyoung melihat Changmin dan Yoona berpelukan di hadapannya . " Yoona ?" , 
" Younggie dengarkan aku ... ini hanya salah paham ?", 
" Tidak ...aku pasti bermimpi .", ujar Sooyoung pada dirinya sendiri 
" Younggie ....", 
" Aku akan pergi , ini tidak mungkin nyata !" , 
Changmin menghentikan langkah Sooyoung . " Kau tak bermimpi . Apa yang kau lihat adalah yang sebenarnya . Aku mencintai Yoona . ", 
" Oppa !", Yoona berusaha menghentikan Changmin . 
" Mwo ?" , Sooyoung memandang ke arah sahabatnya kemudian kekasihnya ."Kalian menghianatiku ?", 
" Younggie dengar aku...", 
" Lepaskan !", Sooyoung menepis uluran tangan Yoona . 
Changmin tak suka cara Sooyoung memperlakukan Yoona . " Kau sudah salah paham akan hal ini . Bukan Yoona yang menghianatimu , tapi kau yang menghianati Yoona ...", 
" Hentikan Oppa ...", Yoona menangis di hadapan Changmin . 
" Selama ini aku mencintai Yoona . Dia yang memintaku untuk menerimamu . Dia memintaku untuk membuatmu bahagia dengan mengorbankan ...", 
PLAK 
Changmin terdiam , dia memandang tangan Yoona yang masih terangkat di udara . " Hentikan aku mohon !", Yoona melihat Sooyoung yang sudah bergetar di tempatnya . 
" Younggie ..miane !", Yoona berusaha membujuk Sooyoung. 
Sooyoung tak bisa tetap di sana .Dia harus pergi sebelum dia membenci Yoona unuk selamanya .Satu -satunya orang yang dianggapnya sebagai teman di dunia ini telah menghianatinya . Sooyoung tak bisa tetap di sana untuk menyaksikan segalanya . Dia akan hancur , semakin tenggelam dalam kegelapan yang sudah dibangunnya sejak kecil . 

 " Aku lelah Appa . Aku lelah terus seperti ini . ", Sooyoung melihat potret keluarga mereka yang tergantung kokoh di kamarnya . Ingatan lima tahun lalu saling berkelebat dengan ingatanya saat berusia tujuh tahun . Suara ketukan pintu membuat Sooyoung kembali bersiaga . " Masuk !", ujarnya lirih .

Sekertaris Oh masuk ke kamar Sooyoung dengan membawa sebuah folder dokumen dan undangan berwarna emas . " Apa itu ?", tanya Sooyoung ingin tahu .

" Ini adalah data tentang perancang perhiasan baru yang Nona minta . ", ujar sekertaris Oh seraya menyerahkan sebuah folder kepada Sooyoung . " Dan ini undangan dari Tuan Kwon . ",

" Undangan ?", ujar Sooyoung dengan antusias seraya membuka amplop undangan . " MyeongDong Nanta theatre ?", sebuah Senyum terkembang di wajah Sooyoung . Mata Sooyoung menelisikisi undangan . " Kyuhyun Oppa?" , mata Sooyoung berhenti pada akhir undangan . Dia terkejut ternyata pengirim undangan itu bukan Siwon tetapi Kyuhyun . Sooyoung kembali melihat ke amplop undangan dan jelas tertera namanya di depan amplop.

" Ada yang salah Nona ?", tanya sekertaris Oh yang melihat kerut kecewa di dahi Sooyoung .

" Ani . Apa aku ada jadwal penting besok ?" , ujar Sooyoung mengalihkan pembicaraan .

" Besok setelah makan siang dengan Duta besar Turki akan ada pertemuan dengan Desainer Lorraine Schwartz di hotel Park Hyatt Seoul ." jelas seketraris Oh . " Apa ada yang lain Nona ?",

" Ani . Terimakasih  , kau boleh pergi !", ujar Sooyoung seraya tersenyum kecil .

" Baik . Saya permisi . " , Sekertaris Oh kembali meninggalkan Sooyoung .

 Sepeninggalan sekertaris Oh Sooyoung kembali membaca undangan dari Kyuhyun . Dia masih bertanya-tanya dalam hati , kenapa Kyuhyun mengundanganya . Sooyoung tak mau memikirkannya tapi saat pertemuan pertama mereka Kyuhyun sama sekali tak tertarik dengan dia . Apa itu adalah salah satu cara Kyuhyun untuk menarik perhatiannya , Sooyoung tak tahu . " Kwon Kyuhyun , kita lihat apa sebenarnya tujuanmu?", batin Sooyoung dalam hati .

*******************************

Sooyoung POV-

" Aku sama sekali tak berniat jatuh cinta padamu !",

Aku hampir saja tersedak teh yang diminumnya . Aku menatap Kyuhyun dengan pandangan jengkel . " Apa maksudmu ?",

" Aku hanya ingin menjelaskan padamu . Aku tak tertarik denganmu . Tapi aku ingin mengajakmu bekerja sama ! . "

Aku menatap Kyuhyun sekali lagi mencoba mencari jejak jahil yang selalu ada di wajahnya . Tapi aku tak menemukannya , dia menatapku dengan tatapan serius yang tak pernah aku lihat sebelumnya . " Kerja sama ?", 

" Aku sebenarnya malas mengatakan ini , tapi kau membutuhkanku seperti aku membutuhkanmu . Aku tahu kau tertarik dengan Siwon Oppa . Dan kau tentu tahu aku tertarik dengan Yoona . Mari bekerja sama mulai hari ini untuk menempatkan hal ini menjadi cinta yang tak bertepuk sebelah tangan . Aku tak ingin bersaing dengan Hyung untuk memperebutkan wanita yang sama . " , Kyuhyun menyeruput Ice Coffenya sebelum melanjutkan , " Dengan sikap dan tingkahmu aku ragu Hyung akan tertaik padamu , tapi tenang aku akan membantumu . " , aku kembali mendengar ada nada jahil dalam suaranya yang tadi sempat menghilang.

Aku tak bisa berhenti dikejutkan olehnya hari ini . Mulai dari pertunjukan theater yang megah , sikap yang dingin , dan jamuan minum di kedai murahan . Dia benar-benar menunjukkan padaku kalau dia tak tertarik padaku dan berusaha menunjukkan dia bisa memperlakukanku seenaknya . Membawaku ke tempat mewah kemudian menghinaku dengan mengunjungi kedai minum murahan .Dan kali ini dia mengkritik tentang sikapku ?

" Kau sungguh tak sopan Kwon Kyuhyun . Kau kira aku bodoh ? Aku sama sekali tak melihat keuntungan bagiku. Kenapa aku harus menyetujuinya ?", aku sudah hampir kehabisan kesabaran saat menginjakkan kaki di kedai kotor ini .

" Kau akan melihatnya ! Ini adalah sesuatu yang tak nampak keuntunganya di masa kini . Apa kau tak belajar ekonomi ? Ini sebuah investasi yang akan kau peroleh profitnya di masa depan . " , ujar Kyuhyun dengan gaya lucu . Aku tak tahu aku ingin tertawa saat ini , tapi mencoba menahannya .

" Aku tak tertarik . Aku lebih suka kompetisi terbuka . Apa kau khawatir daya pikat minimmu itu tak mampu menjerat hati Im Yoona ?", aku membalik ucapan Kyuhyun . Aku ingin menunjukkan padanya kalau aku bisa juga bermulut tajam pada siapapun yang menggangguku .

Aku ingin tersenyum karena kali ini Kyuhyun yang tersedak minumannya . Dia melirikku dengan pandangan sebal . " Kau tak mungkin berfikir seperti itu . Tawaranku tetap terbuka . Jangan salahkan aku jika Hyung menolakmu . " ,

" Aigoo ... Tuan mudah satu ini , terserah kau . Sekarang antarkan aku pulang !", aku melirik jam tanganku , sudah waktunya aku menghadiri jamuan makan malam dengan keluarga Jung . " Apa yang kau lakukan . " , aku melihat Kyuhyun yang tetap menikmati Ice Coffe di hadapannya tanpa keinginan untuk beranjak dari tempatnya .

" Kau bisa jalan kaki kan ?", Aku kembali ternganga mendengar ucapannya . Aku melihat ke sekeliling kedai yang diisi oleh orang -orang berpakaian kumal dan bau . Dia sengaja membawaku ke tempat yang sulit dijangkau agar memberiku tekanan untuk menerima tawarannya . Tak ada Taxi tak ada bus , dan demi Tuhan kenapa aku begitu bodoh tak mengisi battery ponselku semalam .

Tatapanku kembali menghujam Kyuhyun yang masih duduk dengan gaya santai . " Terima atau kau pulang dengan kedua kakimu ?", desak Kyuhyun .

Aku tak mau mengalah padanya .Dengan senyum sinis aku berbalik meninggalkan Kyuhyun yang terkejut dengan tindakanku. Aku melangkahkan kakiku menembus kerumunan orang yang mengepulkan asap rokok untuk menjangkau pintu keluar , suara hak stiletoku berdentam dengan lantai kayu yang berderit . Aku melihat langit yang sudah mulai gelap dan berdoa dalam hati agar aku menemukan taxi di tengah perjalanan .

" Yack ! Kau mau kemana ?", aku mendengar Kyuhyun memanggil-manggil namaku dari balik punggungku . Aku berusaha mempercepat langkahku . " Choi Sooyoung !",

Aku mencoba berlari kencang . " Jangan kejar aku !" , aku merasa kondisi kami saat ini sangat konyol seperti adegan klasik film bollywood . Aku terhenti karena wajahku membentur sebuah tubuh subur di hadapanku . " Yack ! Apa kau tak lihat jalan .....", aku mulai kehilangan kata-kata saat tahu wanita yang bertabrakan denganku adalah wanita yang aku temui di restoran empat hari kemarin . " Pasta ...", bisikku . Aku melihat ke sekitarku ada lima orang di sana , dua di antaranya adalah kumpulan wanita yang dulu aku temui di restoran bersama wanita gemuk di hadapanku . Aku ingin berbalik , tapi wanita itu mencengkram tanganku dengan kasar .

" Daebak ! Lihat ..bukankan yeoja ini adalah yeoja yang menyiramku dengan red wine ?" , Wanita gemuk yang mencengkram tanganku mendorongku ke depan kelima temannya .

" Kyuhyun ....Kyuhyunn....... !!", aku mencoba mencari bantuan . Salah satu yeonja yang berambut keriting menampar wajahku dengan keras .

" Pelacur kecil ini ketakutan !  Hahahahha !", mereka mulai mentertawakanku, salah satu diantara mereka mencoba mengambil sesuatu dari dalam tasnya . Dia memberikan sebuah botol soju kepada wanita yang mencengkramku .

" Daebak ! Dia telah membiarkanku merasakan red wine , kenapa kita tak membiarkannya merasakan minuman favorit kita ?", semuanya kembali tertawa , dia meminta temannya untuk membukakan tutup botol soju sebelum menyiramkannya ke kepalaku .

Aku mencoba meludahi wajah wanita itu , tapi dia membalasku dengan tamparan keras di pipi . " Wanita menjijikkan , kau akan menyesal memperlakukan aku seperti ini .", teriakku , tapi mereka hanya tertawa ke arahku . Aku memandang berkeliling,  takut kalau Kyuhyun tak menemukanku . Aku menyesali keputusanku yang tak menerima tawaran Kyuhyun tadi . Hari ini memang mungkin hari sialku . Aku menatap kumpulan Yeonja di hadapanku yang sedang menyulut sebatang rokok . " Apa yang kau lakukan ?", aku mencoba melangkah mundur dari wanita gemuk di hadapanku tapi di tahan oleh dua wanita di belakangku .

" Aku ingin mengajarkanmu sopan santun . Sedikit luka di wajah sepertinya cocok untuk wanita sombong sepertimu . "

" Kyuhyun ...Kyuhyun ...... Tolong aku ?".

" Apa yang kalian lakukan !", suara itu . Kyuhyun ada di sana dengan tatapan tak senang . " Kau tak tahu siapa wanita itu ? Kalian akan mendapat masalah besar jika kalian membuatnya marah . Apa kau punya keluarga di rumah ? Pastikan kalian cukup kuat untuk melindungi mereka dari keegoisan uang yang dimiliki wanita berisik di hadapan kalian . ",

Aku sempat terharu saat Kyuhyun datang . Tapi mendnegar ucapanya aku benar-benar merasa muak . Yeoja gemuk di hadapanku memandang ke arah kedua temanya yang sedang mencengkram tanganku , memberi mereka isyarat untuk melepaskanku . " Kau lolos kali ini . " , ancamnya .

Aku tersenyum kecut ke arahnya , " Seharusnya aku yang mengatakan itu . Daya ingatku sangat kuat . Aku sudah mengingat wajah wajah kalian di luar kepala . Aku harap kalain tidur nyenyak hari ini , karena besok akan ada kejutan menanti kalian !" , Kyuhyun tertawa mendengar ancamanku pada mereka .Aku meninggalkan mereka yang mendadak memucat wajahnya. " Ayo kita pulang !" , aku menggandeng Kyuhyun untuk meninggalkan kumpulan Yeoja itu .

******************

Author POV - 

Kyuhyun melihat tangan Sooyoung yang bergetar di genggamannya . Dia tak tahu wanita sombong di hadapannya juga bisa menunjukkan sisi lemahnya di hadapan orang lain . " Gwencana ?", tanya Kyuhyun saat melihat punggung Sooyoung ikut menggigil . Kyuhyun memperhatikan rambut Sooyoung yang basah . " Kau bau soju .",

" Diam !", ujar Sooyoung masih melangkah menuntunya . Sooyoung melihat ke arah Kyuhyun dengan pandangan marah . " Kalau kau tak mengajakku ke tempat kumuh ini aku tak akan mengalami kejadian memalukan ini .", teriak Sooyoung seraya menghempaskan tangan Kyuhyun yang dipegangnya . Air mata sudah merebak di matanya . " Seumur hidupku aku tak pernah dipermalukan seperti ini .",

Kyuhyun menatap Sooyoung dalam diam . Mulanya dia merasa kejadian tadi lucu karena respon Sooyoung yang sombong dan pemberani . Tapi melihat air mata Sooyoung membuat lidah Kyuhyun benar-benar membeku . " Miane , aku tak bermaksud seperti itu . " . Kyuhyun melepas cardigan yang dipakainya . " Ini pakailah . Kau bisa terkena flu . "

Sooyoung meraih cardigan yang disodorkan Kyuhyun . " Antar aku pulang . " , ujar Sooyoung seraya berjalan mendahului Kyuhyun di tempat mobil Kyuhyun di parkirkan .

" Tunggu !", Sooyoung menghentikan langkahnya saat Kyuhyun memanggilnya . Dia ingin memaki Kyuhyun tapi mengurungkan niatnya saat Kyuhyun menggandeng tangan Sooyoung menuju tempat parkir . " Kau harus mulai belajar kalau seorang namja tak suka diperintah !. " , Sooyoung terdiam melihat tangan Kyuhyun yang bertaut dengan tanganya .

" Gumawo . ", bisik Sooyoung yang membuat Kyuhyun tersenyum lembut tanpa disadarinya . Mungkin sesuatu yang terlihat dari luar tak benar-benar kenyataan , karena hati manusia layaknya fatamorgana . Sooyoung yang sombong hari ini bisa menangis dan berterimakasih , sesuatu yang tak pernah Kyuhyun fikir akan dilakukan Sooyoung .

*********************

Yoona POV -

" Kau harus memilih Siwon , dia pilihan yang tepat !" , Appa terlihat senang saat aku menceritakan detail makan malam di rumah keluarga Kwon . " Kyuhyun mungkin namja yang baik , tapi dia tak cocok untuk dinikahi . ", 

Aku memandang Appa dengan serius , sejujurnya aku belum pernah berinteraksi dengan Siwon Oppa kecuali saat kami tak sengaja bertatap muka di meja makan ." Siwon mempunyai ambisi untuk bekerja dan memimpin perusahaan Kwon Group , jadi lebih baik kau memilihnya !", lanjut Appanya mengulang -ulang kata yang sudah dia ucapkan berkali-kali . 

" Ne , Appa . Tapi aku bahkan belum pernah berbicara spatah katapun dengan dia . Sepertinya dia lebih tertarik pada Sooyoung dibanding denganku . Aku tak yakin dia juga akan memilihku . ", 

" Kau harus mengambil start sebelum Sooyoung memenangkan hati Siwon . Kau lebih cantik dibanding dia , kau berpendidikan dan sopan , Presdir Kwon pasti senang jika kau dengan Siwon bersama . Kau tentu tahu cara mengambil hati lelaki , Appa tak perlu mengajarimu . "

Aku kembali teringat kenangan lima tahun lalu . Saat Sooyoung berbalik meinggalkanku dan Changmin Oppa . Aku harus memastikan Sooyoung tak menyukai Siwon Oppa sebelum menerima tawaran Appa ." Aku akan berusaha . Appa , boleh aku menanyakan sesuatu ?",

Appa mengalihkan pandanganya yang terfokus dengan tayangan televisi di hadapanya ke arahku ." Katakan !",

" Surat perjanjian yang aku temukan dua minggu lalu . Apa itu alasan Appa menerima perjodohan ini ?", aku mulai takut untuk mendengar jawaban Appa . Surat perjanjian yang dua minggu lalu aku temukan memberiku kekuatan untuk melangkah menemui Presdir Kwon . Perusahaan Appa terancam pailit dan harus segera melunasi semua hutang yang ada di Bank . Perjodohanku ternyata sebuah kontrak kerja antara Kwon Group dengan Appaku untuk membantu memulihkan stabilitas perusahaan kami .

Appa tak berani menatapku . Aku melihat jemari tangannya saling menaut rapat . "Kau sudah tahu ? ", Appa mulai memucat .

Dugaanku selama ini memang benar . Sooyoung aku mohon semoga kali ini kita tak mengulang sejarah yang sama . Aku mohon jangan Siwon Oppa yang ada di hatimu . Aku memejamkan mataku dengan berat . Kenyataan selalu sulit dihadapi .


" Yoona , jika aku terlahir kembali aku tetap ingin menjadi sahabatmu . Gumawo sudah mengajarkanku untuk membuka hati. " , - Sooyoung 

********************
-TBC-



Minggu, 15 Juli 2012

[ FF ] Baby Don't Cry - Chapter 7 -


Annyeonghaseyo ......

Adaya kembali dengan BDC :) . Ayo siapa diantara reader yang Knight tunjuk jari :) , ini FF BDC Chapter 7 Adaya persembahkan untuk kalian . Sementara yang Guardiant bersabar ya :p .

Ok Let's Rock





Title              : Baby Don't Cry 
Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast     : Choi Sooyoung,  Cho Kyuhyun
Other Cast    : Changmin DBSK ( New Cast ) , Kwon Yuri SNSD , Choi Minho Shinee    ( New Cast) , Super Generation , Jonghyun CNBLUE (New Cast) , Victoria F(x) (New Cast )
Type              : Chapter
Genre           : Romance, Friendship, Family
Rating          : PG-17 ( All reader who Open mind )
Disclaimer : This story pure my imagined and my fantasy. All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator!
Chapter -7-


Author POV - 

" Ucapkan manteranya . Ucapkan mantera agar aku bisa melepaskan kepedihan dalam hatiku . ",

Sooyoung terbaring dengan kepala miring . Ditatapnya ponsel yang sudah sebulan tak menderingkan nada khusus namja itu . Untuk kesekian kalinya Sooyoung mencoba membuka inbox di ponselnya . Tak ada pesan tak ada panggilan . Semua itu membuat Sooyoung meremang kesal . 

" Jinjja . Aish ...", Keluh Sooyoung kesal seraya mengacak-acak rambutnya . " Dia sengaja membuatku gila !", . 

Sooyoung mencoba untuk memejamkan matanya . Mencoba mengalihakan pikirannya dengan menghitung jumlah rambut yang dimiliki Pak Kang di kepala botaknya . " 1 . 2 . 3 . 4. 5, ...... ", Sooyoung mengernyitkan hidungnya sadar jika Pak Kang tak memiliki rambut lebih dari itu . " Aish ...", gerutu Sooyoung kembali membuka matannya . Dia mencoba melirik jam dinding yang ada di hadapannya . Sudah dua jam dia hanya terbaring gelisah seperti itu. Kejadian ini selalu berulang selama sebulan ini . 

" Kenapa kau menyiksaku seperti ini . ",  sekali lagi Sooyoung melihat layar desktop ponselnya . Dia mencoba menulis pesan untuk namja itu .

Annyeong bagaimana kabarmu ? Kenapa kau tak menghubungiku ?

" Agrhhhhhh ... ", Sooyoung menghapus kembali pesan yang sudah di ketiknya . Dia mencoba menulis lagi pesan untuk namja itu . 

Annyeong bagaimana kabarmu ? Apa kau baik-baik saja ? Lama tidak berjumpa . Apa aku harus menangis untuk bisa menemuimu ?

Sooyoung kembali menghapus pesan yang sudah diketiknya . Dia sudah putus asa berharap namja itu menghubunginya . Pertemuan terakhir mereka menyisakan banyak pertanyaan di hati Sooyoung . Dia tak percaya Kyuhyun tak menghubunginya sama sekali setelah itu . 

Sooyoung ingin melempar ponselnya saat pesan itu masuk . 

Soo .... bantu aku ! T.T , datanglah ke Mapo-gu* aku ada di restoran china samping tempat karaoke . Aku membutuhkanmu .... palli ..palli ...

From : Yuri

Sooyoung khawatir sesuatu yang serius menimpa Yuri . Dia segera meraih kunci mobilnya yang ada di nakas. Berpakaian seadanya dan meraup mantel yang ada di kursi belajarnya . " Omma ...aku akan pulang terlambat , jangan tunggu aku  . ", teriaknya seraya menuruni tangga .

" Yak! Younggie , kau mau kemana ?", tanya Eomma Sooyoung yang sedang bersantai di ruang keluarga .

" Aku tak bisa menjelaskannya sekarang . Aku akan segera kembali . Bye bye .",  ujar Sooyoung seraya mendaratkan dua kecupan ringan di pipi Eommanya .

" Aigoo ..anak zaman sekarang !", keluh Eomma Sooyoung sekepergian anaknya .

***************

Sooyoung POV -

Hari ini aku membuktikan satu hal lagi soal persahabatan . Yuri selalu membantuku menyadari bahawa aku terlalu baik dan BODOH ? . Aku memandang marah Yuri yang tak berani menatap mataku . " Yack ! Kwon Yuri . Kau menyuruhku menempuh 18 km perjalanan hanya untuk ini ?", teriakku padanya .

Sejam lalu aku benar-benar merasa khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada Yuri . Tapi saat ini di tempat ini di hadapanku dia merintih meminta maaf . " Miane Soo , aku tak ingin membuat Minho dan kawan-kawannya kecewa . " ,

Aku memandang ke sekeliling  kamar mandi . Baik, biarkan aku menceritakan detail kejadiannya hingga kami berakhir di kamar mandi 18 km jauhnya dari rumahku . Sejam lalu Yuri mengirim Sms meminta bantuan padaku agar datang ke Distrik Mapo . Tanpa berfikir panjang aku yang sangat baik dan POLOS ? segera menuju tempat yang disebut Yuri , takut jika sesuatu terjadi padanya . Sesampainya di depan restoran China yang disebut Yuri aku melangkahkan kakiku memasuki restoran itu . Aku tak melihat ada yang salah di sana sampai aku sadar kalau Yuri sedang berdua dengan Minho menunggu pesanan makanan mereka diantar . " Younggie kau sudah datang ?", ujarnya dengan ceria . Dia melambaikan tangannya ke arahku dengan bahagia . Aku terpaku di tempatku . Dengan piama yang masih aku kenakan di balik mantelku dan penampilan acak-acakanku aku tak tahu lagi harus bagaimana melihat Yuri yang sangat modis dan sexy dengan gaun satin hitamnya .

" Apa ... apa maksudmu ? Kau mana ... mana ..?", aku terbata mencoba berkata sesuatu yang menunjukkan segala bayangan yang tergambar di pikiranku saat melaju ke tempat ini . Aku membayangkan Yuri ditodong oleh pasukan hitam pengendara motor besar . Di bayanganku aku melihat Yuri sedang dipaksa menteraktir minum kawanan bermotor itu di restoran China dan dia tak punya cukup uang untuk membayarnya . Akhirnya Yuri dipaksa untuk menjadi kabaret di tempat karaoke di sebelah restoran China ini . Oke aku membuktikan sekali lagi bayanganku terlalu berlebihan . Tapi yang ada di hadapanku benar -benar membuatku marah . " Kau menyuruhku berkendara 18 km hanya untuk menikmati kaki ayam ?", teriakku pada Yuri .

Yuri melotot kaget mendengar teriakanku . Dia tersenyum manis pada Minho , meminta izinnya untuk berbicara berdua denganku . " Cagiya , kalau pesanan kita sudah datang langsung saja ke ruangan . Aku akan membicarakan sesuatu dengan Soo . Mungkin sedikit lama . Otthe ?", Minho hanya mengangguk heran menatap tingkah kekasihnya yang aneh . Yuri tersenyum sekali lagi pada Minho sebelum menarikku ke kamar mandi restoran .

" Miane ,Soo . Jinjja , aku tak akan mengulanginya lagi . Tapi Minho bilang temannya ada yang menyukaimu . Dia ingin merayakan ulangtahunya dengan sahabatnya yang sudah lama tak dia temui . ",

Aku melirik Yuri dengan pandangan murka . " Kenapa kau tak bilang dari awal . Selama satu jam aku mencemaskanmu . Aku... "

" Kau pasti tak akan mau jika aku mengatakan yang sebenarnya . ", sahut Yuri . Dia mencoba membujukku dengan menggelayutkan tangannya pada lenganku . " Apa kau ingat Changmin Oppa ? Dia sudah lama menyukaimu . Kenapa kau tak mencoba berkencan dengannya . ", ujarnya mengalihkan pembicaraan.

Aku mencoba menghela nafas . " Kwon Yuri . Aku sedang tak ingin berkencan , kau ...",

" Aku mohon Soo . Aku sudah berjanji pada Minho !", Yuri merengek di hadapanku . Jika saja kami bukan sahabat aku sudah menenggelamkan wajahnya di wastafel kamat mandi . " Sekali ini saja ...ya ..ya ?",

" NE ! NE ! Sekarang hapus air mata palsumu !", ujarku tak tahan melihat Yuri cemberut . "Demi Tuhan , aku hanya memakai piama di balik mantel ini . " , gerutuku saat melihat pakaian Yuri yang glamour .

" Gwencana . Aku membawa baju ekstra di mobilku !",

Aku melirik Yuri tak percaya . " Kau sudah merencanakan ini juga ? Aish ! Kau ...", Yuri terbirit keluar sebelum aku menyelesaikan perkataanku . " Jinjja , setelah ini aku tak akan percaya siapapun !" , gerutuku dalam hati .

******************

Aku menatap keramaian di hadapanku dengan pandangan kaget . Yuri bilang hanya beberapa teman Minho yang datang menghadiri acara ini . Tapi setidaknya lebih dari selusin namja dan empat yeoja ada di ruang karaoke ekslusif itu . Aku melirik Yuri sekali lagi . " Beberapa kau bilang ?", 

Yuri mencoba tersenyum kaku ke arahku . " Nikmati saja ! Otthe ?", 

Aku mencoba menurunkan ujung gaun satinku yang terasa terlalu pendek . Aku tak mengenal orang-orang yang ada di ruagan ini . Ada beberapa yang pernah aku temui di SAS tapi sebagian lainnya sepertinya teman luar Minho . Aku menempatkan diriku di samping namja yang sepertinya pendiam dan tak menikmati pesta .

" Apa kau salah satu teman Minho ?", aku mendengar namja itu bertanya padaku . Aku sempat ragu dia mengajakku berbicara , sampai aku pastikan bahwa tak ada siapapun selain kami berdua yang duduk di sofa .

" Ne . Apa kau bukan ?", namja itu tersenyum padaku , dia menawariku sebuah colla tapi aku menolaknya .

" Kami dipersatukan karena Kyu Line . " , jawab namja itu .

" Kyu Line ? Apa itu ?", namja itu belum sempat mejawab saat suara itu membuat jantungku berdetak kencang .

" Jonghyun-nee , dia milik Changmin jauhkan tanganmu darinya . " , Aku tahu suara itu adalah miliknya . Dia yang aku tunggu kabarnya selama sebulan ini . Aku mencoba mengalihkan pandanganku perlahan ke arah suara itu .....

" Kyuhyun !", bisikku . Sejenak aku benar-benar marasa dingin , bukan karena gaun terbuka yang kukenakan . Dia ada di sana dengan senyum khasnya . Aku hampir menitikan air mata karena bertemu lagi dengannya .

" Kyu , kau bawa kekasih baru ?", ujar Minho yang membuatku sadar Kyuhyun tak sendiri . Dia sedang menggandeng seorang yeoja yang sangat cantik bersamanya . " Daebak !",

Kyuhyun tersenyum pada Minho sebelum membawa yeoja itu duduk di samping Jonghyun . " Kau ingin minum sesuatu ?", tanya kyuhyun pada yeoja itu . Aku melihat Kyuhyun mencium pipi yeoja itu yang membuatku tanpa sadar menggengam ujung gaunku dengan erat .

" Kau tak mau mengenalkannya pada kami ?", tanya Jonghyun yang jengah melihat kemesraan di hadapannya .

" Vic kenalkan dia temanku Jonghyun . ", yeoja itu mengulurkan tangannya pada Jeonghyun . " Dan yeoja yang ada di sebelahnya adalah Sooyoung . Dia adalah wanita yang diceritakan oleh Changmin Hyung kemarin . ", Victoria tersenyum ke arahku , aku membalasnya dengan senyum juga .

" Oppa , aku ingin minum limun . ", ujar Victoria dengan manja . Kyuhyun mengagguk dan meninggalkan kami bertiga duduk di sofa.

" Miane , boleh aku bertanya apa maksud Kyuhyun saat dia bilang 'yeoja yang diceritakan Changmin Oppa' " , tanyaku akhirnya . Aku terganggu dengan kedekatan Kyuhyun dengan Victoria , tapi lebih terganggu seakan - akan semua orang di sini telah merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuanku . Kenapa semua menyebut Changmin Oppa .

" Errr bahasa Koreaku tidak terlalu bagus . Tapi yang aku tahu Changmin Oppa sangat menyukaimu . " , jelas Victoria dengan bahasa Korea yang pas-pasan .

Aku memandang pada Jonghyun yang memilih mengacuhkan pertanyaanku , " Apa kau tak akan menjawabku ?", Jonghyun tersenyum menyerah . Dia memilih untuk tak ikut campur dengan masalah ini .

Aku merasa sedikit jengah , aku mencari-cari sosok Yuri di antara kerumunan orang yang semakin banyak . Aku tak menemukannya , tapi aku menemukan Kyuhyun yang sedang menuangkan limun di dalam gelas . Aku memberanikan diriku untuk mendatanginya . " Oppa !", semuanya serasa tehenti . Seakan ruangan ini hanya ada kami berdua, musik yang memekakan telinga seakan berganti dengan denting piano yang selalu familiar di telingaku saat aku bersama Kyuhyun . " Bisa kita bicara sebentar ? ", Kyuhyun menatapku dengan pandangan yang tak bisa ku artikan . Tapi aku semakin tersulut api kemarahan karena seorlah-olah dia tak mengenalku , seolah -olah dia tak pernah mengajakku ke dunia kecilnya , seolah-olah dia tak bearti bagiku ?.

Kami memilih sebuah ruang tunggu yang tersedia di depan ruang informasi .Aku ingin sekali menyemburkan semua keluh kesahku saat menunggu kabar darinya . " Kenapa kau tak menghubungiku ?", aku memulai pembicaraan kami .

Dia hanya terdiam memandang ke depan , " Aku tak merasa memiliki kewajiban untuk melakukan itu . ", jawabnya dengan nada dingin .

Aku tahu dia benar , tapi bukankah kita sahabat . Bukankah dia memintaku membantunya utuk mengucapkan mantera itu . " Apa maksudmu ? Aku menunggu kabar darimu selama sebulan . Aku terus mengkhawatirkanmu seperti orang gila . Aku bahkan tak bisa menelan makananku tanpa mengecek ponselku . Setiap malam aku memeriksa ponselku memastikan apa kau menghubungiku atau tidak ..aku ..",

" Soo .", sahut Kyuhyun Oppa dengan nada mematikan ." Apa kau mulai menyukaiku ?", aku terpanah di hadapannya . " Kau menyukaiku ?",

" Apa yang kau bicarakan ?", aku bingung akan perasaan ini . Aku tak tahu kenapa aku bertindak seperti orang bodoh saat ini , tapi aku tak pernah menyangka kalau aku menyukai Kyuhyun .

" Kau sepertinya salah sangka dengan hubungan diantara kita . ", jelas Kyuhyun dengan nada dingin membuat hatiku terasa begitu perih . Aku tak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya . " Kau mungkin hanya terbawa perasaan mengingat kau sedang dalam kondisi yang lemah hati pasca perpisahanmu dengan Siwon Hyung . ", Demi Tuhan jika Kyuhyun melanjutkannya aku pasti akan meneteskan air mataku .

" Kau tahu ? Ada kalanya di Luar Negri hanya semacam sopan santun. Menghibur wanita yang sedang menangis dan berpelukan . Diantara teman hal seperti itu tak bearti apa-apa . Itu hanya semacam ...",

" Sandiwara !", sahutku tak tahan lagi mendengarkan ucapan Kyuhyun . " Aku mengerti . Aku tak keberatan . ", susana canggung diantara kami mendadak merebak menjadi sebuah pemisah sesuatu yang telah tumbuh diantara kami . Aku meninggalkan Kyuhyun sendiri di sana , tak membiarkannya tahu saat ini aku sedang menangis . Aku selalu mengenalinya sebagai pengucap mantera untuk menghentikan tangisanku , tapi sekali ini dia menjadi seseorang yang membuatku menangis . Aku merasa bodoh ada di sini . Aku selalu jatuh dengan cara yang sama di tempat yang sama dan pada masalah yang sama . Sepertinya aku memang ditakdirkan untuk sendiri .

" Choi Sooyoung ? Kau kah itu ?", suara seorang namja dari balik bahuku membuatku berhenti untuk menatapnya .

" Changmin Oppa ?",

*********************
Author POV- 

Kyuhyun masih di sana , garis murung di wajahnya terlihat semakin gelap . Dia dari tadi mengepalkan tangannya mencoba menahan gejolak emosinya untuk mengejar Sooyoung . " Aku membuatnya menangis !" , bisik Kyuhyun pada dirinya sendiri . " Miane Soo , aku terpaksa melakukannya . ", 


**********************

-TBC - 

Alhamdulilah akhirnya usai juga Chapter ini . Gimana Chingu bagus ? Apa jelek ? Apa flat kayak Chapter sebelumnya ? Mian kalo jelek . Gumawo bagi pembaca setia Blog saya . Jnagan lupa tinggalkan jejak ya . Besok akan saya Post Chapter 8 :)) wink wink kurang tiga lagi sampai tamat .

Siapa Changmin ? Apa Soo akan benar -benar berakhir dengan Kyuhyun , atau dengan Siwon ? Lalu siapa Victoria ? Soehyun yang tak ada tapi sebenarnya masih terkenang dalam hati ? Dan bagaimana dengan Fanny? Jangan lupa ya Ngu tokoh tokoh yang pernah muncul sebelumnya , mereka masih berperan penting di BDC ini . Jadi jangan sampai ketinggalan satu Chapter saja , karena akan ada hal hal dimasa lalu yang berupa potongan dijelaskan di chapter selanjutnya ... 

Ok ..bye -bye.... Happy reading ....

Mian kalo banyak Taypo bertebaran * bow .....

Sabtu, 14 Juli 2012

[ FF ] Billionaire Next Door - Chapter 3 -


Annyeong haseyo reader ...Adaya back ( gak semangat)! , Adaya mau minta maaf belom bisa ngepost lanjutan Nothing On You . Kemarin sempat Post tapi di tarik lagi cz masih bimbang . Jadi sebagai gantinya Adaya lanjutkan BND . Tapi mohon maaf mungkin yang semula berharap ini akan menjadi romance comedy full akan terasa sedikit kecewa  dengan aura sedih yang ada di cerita mulai chapter ini sampai seterusnya . Miane reader Adaya akan berusaha cukup keras lagi untuk membuat sesuatu yang ceria .

Happy Reading........




Title              : Billionaire Next Door
Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )
Main Cast     : Choi Sooyoung--> himself, Choi Siwon--> Kwon Siwon , Im Yoona--> himself , Cho Kyuhyun--> Kwon Kyuhyun
Other Cast    :  Super Generation,  BoA --> Siwon and Kyuhyun Sister  , Kangta --> Sooyoung Brother , Kim Jaejoong JYJ --> sekertaris Kim.
Type              : Chapter
Genre           : Romance, Friendship, Family,
Rating          : PG- 19 ( All reader who Open mind )
 
Disclaimer : This story inspired from Protect The Boss , Style , Goong , and also Mars Drama . All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator! 


Chapter -3- 
 
Im Yoona sedang menguatkan jiwanya untuk bertemu president Kwon hari ini . Yoona tak pernah merasa setegang ini sebelumnya , bahkan saat kasus operasi pertamannya . Setelah kepulangannya yang lebih cepat dari rencana, Appa Yoona tak menunda kesempatan untuk segera mendesak Yoona menerima tawaran perjodohan itu . Yoona sedikit jengah dengan keputusan Appanya , tapi Yoona tahu apa yang dipilihkan Appanya selalu hal yang terbaik untuknya .

 " Kita sudah sampai , agassi ?", ujar supirnya yang membuat Yoona kembali pada pijakannya . Yoona memandang keluar jendela . Kediaman keluarga Kwon tak diragukan lagi kemewahannya . Pilar pilar penyangga berdiri kokoh di sepanjang jalan masuk rumah utama . Lampu gantu dan langit-langit bergaya Eropa memberi sentuhan klasik tersendiri pada kemegahan rumah itu . Yoona sejenak terpana melihat pahatan-pahatan yang terjajar di jalan masuk , dia melihat sekilas detail pahatan dan dibuat berdecak kagum. 

" Selamat datang Nona Im , Presdir Kwon sudah menunggu Anda . Lewat sini , silahkan . ", ujar seorang namja yang belakangan diketahui Yoona sebagai sekertaris Kim . Yoona diantar olehnya menuju pilar barat yang dibangun dengan gaya Britania Raya . Yoona bisa merasakan aura novel-novel klasik yang dibacanya saat melewati lorong cerah yang dilapisi permadani merah , membentang panjang tak berujung . 

" Sekertaris Kim , boleh aku menanyakan sesuatu ?", ujar Yoona perlahan . Sekertaris Kim melihatnya dengan pandangan lucu , senyuman dari wajah tampannya membuat pipi Yoona memerah . 

" Silahkan !" , jawabnya akhirnya . Yoona tak berani metapnya lagi . " Apa ada sesuatu yang menggangumu Nona ?". 

" Ani . Pertama jangan panggil aku Nona . Aku tak terbiasa mendengarnya .", ujar Yoona seraya tersenyum tulus. Jaejoong tersenyum mendengar permintaan Yoona .Walau dari kalangan chaebol Yoona sungguh rendah hati ." Sebenarnya aku ingin bertanya kenapa presdir Kwon memilihku diantara banyak pilihan yang tersedia ?", Yoona merasa tidak sopan , tapi Yoona ingin memastikan sesuatu sebelum memberi jawabannya pada Presdir Kwon .

" Maaf jika saya tak bisa menjawabnya . Itu adalah hak Presdir untuk menjelaskan pilihannya . ", jawab Jaejoong . Dia menepuk pundak Yoona dengan lembut , seperti seorang Oppa menepuk pundah dongsaengnya . " Bisakan kita melanjutkan perjalanan kita ?", 

Yoona mengagguk perlahan . Sekertaris Kim benar , walau dia yang menemui appanya tapi tetap Presdir Kwon yang memiliki wewenang dalam penentuan perjodohan ini . Yoona sampai di depan pintu ukir bergaya Timur menjulang dua kali lipat tingginya . " Kita sudah sampai . " , ujar Jaejoong seraya membukaka pintu untuk Yoona . Yoona sekali lagi mengambil nafas sebelum melangkahkan kakinya ke ruangan itu . 

*******************

Yoona POV -

 
Aku melangkahkan kakiku memasuki ruang yang dikelilingi oleh permadani mewah di tiap sisi temboknya . Aku tak sadar di semua kemewahan itu ada seorang wanita di usia awal tiga puluhan sedang tersenyum ke arahku . Aku mencoba membalas senyumnya . Dia memberiku isyarat untuk duduk di kursi yang ditunjuknya.

“ Apa kau Im Yoona ?”, tanya wanita itu dengan ramah . Aku tak yakin tapi sepertinya wanita ramah ini adalah Presdir Kwon . “ Duduklah !”, perintahnya dengan nada lembut .

Aku menempatkan diriku di kursi tepat di hadapannya . Seorang pelayan masuk membawakan kudapan dan sepoci teh untuk hidangan . Kami terdiam sampai pelayan itu pergi meninggalkan kami berdua . “ Kau pasti sudah tahu tujuanmu diundang kemari ?”, 

“ Ne .”, jawabku perlahan .

“ Lalu apa kau menyetujui perjodohan ini ?”,

“ Mianeyo , tapi bolehkah saya tahu alasan kenapa presdir memilih saya ?”,

Presdir Kwon tersenyum lembut mendengar pertanyaanku ," Apa jawabanku penting untukmu?",

Aku mengagguk pelan . " Ne .",

Presdir Kwon meletakkan cangkir teh yang dipegangnya , dia tampak berfikir sejenak , " Sejujurnya aku tak tahu kenapa aku memilihmu . " ,

Aku terkejut dengan jawaban Presdir Kwon . Tapi saat aku melihatnya aku tahu dia belum selesai bicara .

" Tapi saat ini aku tahu kenapa kau pilihan yang tepat . Kau memiliki sebuah ketulusan di matamu . Kau lembut dan berkepribadian kuat . Dongsaengku membutuhkan wanita seperti kau di sampingnya . Mungkin ini kali pertama kita bertemu , tapi percayalah aku bisa membaca pribadi sesorang hanya dari sekali pandang."

Aku terdiam di tempatku , mencoba mencerna perkataan Presdir Kwon .

"Kau tak perlu khawatir , aku menghargai apapun jawabanmu . Kau memiliki hak penuh untuk menolaknya."

Saat ini di bayanganku tergambar wajah Appa . Aku ingin berbuat sesuatu untuknya , setelah menemukan dokumen rahasia itu aku tahu menerima perjodohan ini adalah pilihan terbaik . " Saya menerima perjodohan ini .",

Sebuah senyum senang terlukis di wajah Presdir Kwon . Sesaat pandanganya beralih dariku melihat lurus di balik punggungku . " Sekarang akan ku perkenalkan kau pada kandidat yang lain . ",

Aku mencoba menolehkan pandanganku mengikuti pandangan Presdir Kwon . Yeoja itu ada di sana . Berdiri dengan kesombongan yang dimiliki kalangannya . " Choi Sooyoung ?", ujarku lirih . Aku tahu ini akan terlihat seperti pertempuran dibanding perjodohan .

******************
Author POV - 

Sooyoung berdiri di depan pintu , kakinya tak beranjak sesentipun dari tempatnya saat pandangannya menangkap sosok Yoona . " Im Yoona . " , ujar Sooyoung saat dia mendengar Yoona menyebut namanya . 

" Apa kalian sudah saling mengenal ?", Boa memandang keduanya dengan antusias . Sooyoung memberikan senyuman sinis untuk menjawab pertannyaan Boa . 

" Ne . ", Yoona juga tak banyak berkata . 

" Sepertinya kalian sudah saling mengenal dengan baik . Aku harus pergi sebentar , silahkan nikmati waktu kalian . " , Boa meninggalkan mereka berdua . Sooyoung masih terpaku di tempatnya sampai dia memastikan Boa benar-benar keluar dari ruangan.

" Im Yoona .", Sooyoung melangkahkan kakinya mendekati Yoona . Dia mengamati Yoona dengan tatapan tajam . " Sudah lama kita tidak bertemu ? Kau terlihat sama seperti lima tahun lalu . ", ujar Sooyoung diwarnai nada sinis. 

" Kau juga terlihat tak jauh berbeda . " , jawab Yoona dengan suara serak , kenangan yang tak menyenangkan mulai tergambar kembali di benaknya . " Miane . ", bisik Yoona yang membuat Sooyoung tersentak .

Kenangan itu juga mulai merambati pikiran Sooyoung . Sejenak Yoona melihat tangan Sooyoung gemetar . "Gwencana ?", tanya Yoona seraya mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Sooyoung yang sudah membeku .

Sooyoung menepis kasar tangan Yoona . " Jauhkan ...jauhkan tanganmu dariku !", geram Sooyoung . Sooyoung mencoba meredakan pengaruh kenangan itu dengan menggenggam ujung gaun satinnya .

Yoona ingin mengatakan sesuatu tapi Sekertaris Kim masuk untuk membawa mereka ke ruang makan . Sooyoung yang pertama mengikuti pelayan Kim . Mereka saling terdiam . Keduanya sedang terhanyut pada pikiran masing-masing .

" Aku mencintaimu .", namja itu tersenyum cerah pada Yoona . 
 Yoona tak tahu harus bereaksi seperti apa . Baru dua jam yang lalu Sooyoung memberitahunya bahwa dia akan meyatakan perasaanya pada Changmin . Yoona memandang ke wajah Changmin untuk yang kesekian kalinya . Dia tak ingin merusak senyum itu . Tapi dia juga tak ingin membuat Sooyoung sedih . 
" Changmin-shi aku ...", 
" Jangan ! Jangan katakan !", larang Changmin yang bisa menebak ucapan Yoona . " Apa yang harus kulakukan agar kau menerimaku ?", lanjut Changmin dengan nada memelas . 
Yoona ingin berbalik tapi Changmin menahannya . " Apa ini karena Sooyoung ?", Yoona terdiam di tempatnya . "Aku bisa merasakan kau juga mencintaiku . Tapi kenapa kau menolakku ?", 
Yoona memandang Changmin dengan penuh penyesalan . " Oppa , miane . Aku tak ingin menyakiti hati Sooyoung ?", 
" Apa Sooyoung peduli pada perasaanmu ? Tidak ?", Yoona tak bisa menjawab pertanyaan Changmin . 
" Bagaimanapun dia adalah sahabatku , aku tak bisa membiarkannya bersedih . " , tegas Yoona dengan air mata di matanya . Yoona selalu mencintai Changmin , tapi tahu Sooyoung juga mencintai lelaki yang sama dengannya . Yoona sudah mulai belajar melupakan perasaanya , walau itu membuatnya sakit hati saat Sooyoung bercerita tentang Changmin setiap hari. 
" Apa kau akan ikut bahagia kalau aku bersama Sooyoung ?", lagi-lagi Changmin memberikan pertanyaan yang tak dapat dijawab Yoona . " Kau mencintaiku . " , ujar Changmin seraya memeluk Yoona . 
" Oppa , lepaskan ..... ", pinta Yoona , tapi sebagian hatinya merasa nyaman seperti itu . 
" Yoona . Bertahanlah sebentar saja . Kita harus menghadapinya bersama -sama . Sooyoung pasti akan mengerti . ", bujuk Changmin . 
Yoona mengaguk perlahan . Ini adalah keputusan terberani yang pernah diambilnya .

" Kita sudah sampai . ", ucapan sekertaris Kim menarik Yoona kembali dari lamunannya . Yoona melirik Sooyoung sekilas , sepertinya Sooyoung sudah mampu mengendalikan dirinya lagi . Wajah acuhnya terlihat sangat cantik . Kesedihan yang tadi sempat tersirat di matanya lenyap ditelan sorot keangkuhan

" Kalian sudah datang ? Silahkan duduk !", Boa mempersilahkan keduanya untuk menempati kursi yang kosong . Yoona melihat ada dua namja tampan di hadapannya yang tadi sempat dia lihat di dalam lukisan di ruangan tempat dia menemui Boa . 


Namja yang lebih muda tersenyum kepada Yoona , memberinya isyarat untuk duduk di sampingnya . Sooyoung menempatkan dirinya di samping namja yang lebih tua . Sekilas Yoona melihat pandangan kagum di mata Sooyoung saat melirik namja yang ada di sampingnya.

Yoona merasa sedikit canggung menyantap hidangan yang ada di hadapannya karena belum diperkenalkan dengan orang -orang yang makan bersamanya . Sooyoung terlihat sangat natural bersama mereka . Dia sesekali membicarakan soal pacuan kuda dengan namja yang ada di sampingnya . Yoona merasa sendiri di ruangan besar ini .

" Aku dengar kau seorang dokter ?", tanya namja di samping Yoona . Sedikit senyum jahil terpampang di wajahnya . " Aku Kyuhyun . Akan lama jika menunggu Unnie memperkenalkan kita . " , lanjutnya . Aku mengaguk senang karena merasa Kyuhyun bersahabat .

Obrolan mereka berkembang dengan cepat . Kyuhyun bisa membuat Yoona menunjukkan sisi aslinya . Mereka membicarakan banyak hal mulai dari politik , cuaca, hingga dunia pengobatan . Yoona terlalu terlarut dalam obrolannya dengan Kyuhyun hingga tak menyadari Sooyoung memperhatikannya .

" Apa ada yang menggangumu ?", tanya Siwon , yang merasa kehilangan perhatian Sooyoung .

" Ani . Apa menurutmu Yoona menarik ?", tanya Sooyoung tanpa sadar . Siwon sedikit terkejut dengan nada lemah yang ada pada suara Sooyoung .Siwon menatap Yoona yang sedang tertawa bersama Kyuhyun .

" Apa kau ingin mengetahui kesanku pada yeoja yang baru aku temui tak kurang dari satu jam ?", Siwon tersenyum melihat Sooyoung kehilangan kendali diri . " Aku menikmati pertunjukan yang kau buat tadi siang?",

" Ne ?", Sooyoung tak mengerti arah pembicaraan Siwon , tapi Sooyoung merasa sedikit berdebar melihat senyum lembut Siwon .

"Red Wine . Pasta . Dan sedikit kekacauan . " , Sooyoung tersedak salad yang dikunyahnya saat Siwon memberi petunjuk yang mengacu pada kekacauan yang dibuatnya di restoran siang tadi .

" Kau ada di sana ?" , teriak Sooyoung terlalu keras , yang membuat tiga kepala lain menoleh padanya . "Kau melihatnya ?", ulang Sooyoung dengan suara yang menyerupai bisikan .

Siwon kembali merasa tergelitik geli melihat ekspresi malu di wajah Sooyoung . " Kau sangat polos , bukan begitu ?", tebak Siwon . " Kau bisa marah , acuh , kejam , manis , dan lucu pada saat bersamaan . Aku sempat tertarik dengan gaya radikalmu, tapi aku merasa sikap manismu lebih menarik bagiku ." , Sooyoung ternganga mendengar ucapan Siwon .

" Oppa , apa kau jatuh cinta padaku ? Secepat ini ?", tanya Sooyoung memperlihatkan sisi lucu yang sudah lama dia kubur . Yoona berhenti tertawa mendengarkan hal itu . Dia menoleh sejenak pada Sooyoung sebelum menatap Siwon dengan seksama.

Siwon tak menjawab pertanyaan Sooyoung , dia mengalihkan tatapannya ke arah lain . Tak sengaja dia menangkap tatapan Yoona . Sekilas ada getaran aneh yang menjalari hati Siwon saat pertama kali melihat Yoona berdiri di hadapannya . Dan sekarang getaran itu kembali ada . Rambut Yoona yang terurai indah membuatnya ingin meletakkan tangannya di sana , mencoba menguji seberapa halus rasanya .

" Oppa !", panggilan Sooyoung mengalihkan perhatian Siwon kembali pada Sooyoung .

Boa memperhatikan dari ujung meja . Boa merasa kedua dongsaenya sudah memiliki keputusan siapa yang akan mereka pilih menjadi pasangan . Mulanya Boa khawatir Kyuhyun dan Siwon akan menyukai gadis yang sama , tapi sepertinya kekhawatiran Boa tak beralasan . Dia tersenyum pada Jaejoong yang berdiri di dekatnya . " Sepertinya segalanya akan berjalan sesuai rencana . ", 

Jaejoong memberinya tepukan ringan di punggung Boa. " Masih terlalu dini untuk menyimpulkannya . ", Boa menatap Jaejoong dengan jengah karena tidak memberi jawaban sesuai dengan yang diinginkan Boa .

" Kita tak sehati lagi ?" , sindirnya yang mengundang tawa Jaejoong . Jaejoong memandang Sooyoung dan Yoona bergantian , dia tahu salah satu diantara mereka akan ada yang akan menjadi pencetus perang diantara Kwon bersaudara . Semoga siapa yang menjadi pemeran sampingan dalam pertunjukkan ini tak tersakiti hatinya .

***************

-TBC-

Selasa, 10 Juli 2012

[ Lyric ] Everlasting (Korean Ver.) - BoA







[ Romaji ]

Garosue sobogi ssahin nun wiro
Nunbushin bigwa baram ssoda nerijyo
Gasumur pyoboado goger sugyobwado
Jinaganun gyejorur momchur sun objyo

"Gurom neir tto manna" ne nunur bomyo

Son garagur gorgosó yaksokhadon gu mar
Guron iksukhammajó ijoganayo
Soro darun mirer ganayo

Annyong-iran insaga yohenur wihan gomyon

Gajang yeppun misoro nanun usojor tende
Uyon gadon mannamdo hamkke gotton gorido
Uri durie gasumen sara sumshwigo ijyo

Yong-won-hi yong-won-hi ijjianjyo

Ottohan mirega gidaryodo
Gin shigan molliso saragado
Gudewa jabun i son nochiji anurgeyo

Murihe sorado nor ijji anumyon

Neire naegero garsuga objyo
Umjigigi shijakhan PLATAFORMnomo
Gude mosup - jagajyoyo

Hime gyouo jichigo jwajorhayo ur ttedo

Gwenchanda marhejumyo narur anajuojyo
Bukkuropji andorok gang-hejyo issurgeyo
Na ije yaksokheyo kkumur irur su ige

Sorido neji anun nunmuri

Ne gasum gadukhi hurujiman
Huhwenun ange chamanelleyo
I'm sorry for your tenderness
Dashi mannar ttekkaji

(Everlasting)


Annyong-iran insaga yohenur wihan gomyon

Gajang yeppun misoro nanun usojor tende
Uyon gadon mannamdo hamkke gotton gorido
Uri durie gasumen sara sumshwigo ijyo

Yong-won-hi yong-won-hi ijjianjyo

Ottohan mirega gidaryodo
Gin shigan molliso saragado
Gudewa jabun i son nochiji anurgeyo




[ Translation ]


The remaining snow on the roadside trees,
are blown away in the light.
Even if I'm filled with pride or looking down at myself,
I can't stop the seasons from changing.

Just like pinky swearing,

or saying phrases like "bye" or "see you".
How can you forget these familiar gestures?
Are we headed to different futures?

If this farewell is the beginning of a journey,

I'll smile as much as I can for you.
Even the fact that we met and the streets we've walked
will remain in our hearts.

I'll never, ever forget,

even if I open countless doors.
It doesn't matter how far apart we are,
Our locked hands
will never separate.

I have to forget you even if I have to force myself

or I won't be able to face the rest of my own journey.
As the train starts to move away from the platform
you become small.

When I was in pain, for my sake,

you told me it would be all right through my tears.
I will be stronger so that I won't feel embarrassed,
So promise me that our dreams will come true.

My silent tears are

pouring out of my heart but
I'll take a step forward without regrets.
I'm sorry for your tenderness,
until I see you once again. 

 

 

[ Hangul ]

 

 가로수에 소복이 쌓인 눈 위로
눈부신 빛과 바람 쏟아 내리죠
가슴을 펴보아도 고갤 숙여봐도
지나가는 계절을 멈출 순 없죠
"그럼 내일 또 만나" 내 눈을 보며
손가락을 걸고서 약속하던 그 말
그런 익숙함마저 잊어가나요
서로 다른 미랠 가나요

안녕이란 인사가 여행을 위한 거면

가장 예쁜 미소로 나는 웃어줄 텐데
우연 같던 만남도 함께 걷던 거리도
우리 둘의 가슴엔 살아 숨쉬고 있죠
영원히 영원히 잊지않죠
어떠한 미래가 기다려도
긴 시간 멀리서 살아가도
그대와 잡은 이 손 놓치지 않을게요

무리해서라도 널 잊지 않으면

내일의 나에게로 갈수가 없죠
움직이기 시작한 platform너머
그대 모습- 작아져요

힘에 겨워 지치고 좌절하여 울 때도

괜찮다 말해주며 나를 안아주었죠
부끄럽지 않도록 강해져 있을게요
나 이제 약속해요 꿈을 이룰 수 있게
소리도 내지 않는 눈물이
내 가슴 가득히 흐르지만
후회는 않게 참아낼래요
I'm sorry for your tenderness
다시 만날 때까지 (Everlasting)

안녕이란 인사가 여행을 위한 거면

가장 예쁜 미소로 나는 웃어줄 텐데
우연 같던 만남도 함께 걷던 거리도
우리 둘의 가슴엔 살아 숨쉬고 있죠
영원히 영원히 잊지않죠
어떠한 미래가 기다려도
긴 시간 멀리서 살아가도
그대와 잡은 이 손 놓치지 않을게요




Source : http://www.lyricstime.com/boa-everlasting-korean-version-lyrics.html